FC BARCELONA

Bangkitkan Tiki - Taka

Olahraga | Rabu, 15 Januari 2020 - 08:47 WIB

Bangkitkan Tiki - Taka
Quique Setien

BARCELONA (RIAUPOS.CO) -- Bukti bahwa manajemen FC Barcelona sudah muak dengan kinerja Ernesto Valverde terlihat nyata kemarin dini hari waktu setempat. Mereka menunjuk Quique Setien sebagai suksesor Valverde. Padahal, paginya Txingurri (Si Semut)--julukan Valverde sudah menyusun menu latihan. Tetapi, tak lama berselang, dia bertemu presiden Josep Maria Bartomeu dan proses pemecatan berlangsung secepat kilat. Malamnya, Valverde benar-benar pergi dari Camp Nou.

Beberapa pilar utama Barca seperti gelandang Sergio Busquets, gelandang Arthur Melo, dan striker Luis Suarez yang baru menjalani operasi lutut memberi tribut kepada Valverde via media sosial masing-masing.


2,5 musim Valverde berhiaskan 2 kampiun La Liga dan 1 Supercopa de Espana. Bukan pencapaian kecil. Tetapi, empat kegagalan memalukan masing-masing di Liga Champions dalam dua musim terakhir, final Copa del Rey musim lalu, dan Supercopa de Espana jadi martir. Hanya, penunjukkan Setien juga tricky bagi Barca. Dia juga dikontrak cukup panjang. Yakni, hingga akhir musim 2021-2022.

Bagaimana tidak. Sejak Johan Cruijff pergi dari Barca per 1996, tidak ada pelatih yang bertahan lama saat ditunjuk ketika musim berjalan. Sebelumnya ada Carles Rexach pada April 2001-Mei 2002 dan Radomir Antic pada Januari 2003-Juni 2003.

Barca panik? Bisa saja. Sebab, dua hari sebelum penunjukkan Setien, mereka mendekati pelatih Al Sadd yang sekaligus legenda hidup mereka, Xavi Hernandez. Tetapi, Xavi menolak karena dia baru siap ke Camp Nou awal musim depan. Nah, Barca yang sudah tidak sabar dengan Valverde harus bergerak cepat.

Sebenarnya, Setien mulai menarik Barca pasca kemenangan sensaional 4-3 Real Betis di Camp Nou pada jornada ke-12 musim lalu (11/11/2018). Kebetulan, akhir musim lalu kontraknya tak diperpanjang Betis. Tetapi, Barca lebih memilih mempertahankan Valverde.

Faktor lainnya adalah Setien jadi sosok penting yang membuat Betis tampil di Liga Europa kali pertama setelah musim 2013-2014. Mereka juga sempat menyingkirkan AC Milan pada fase grup. Betis juga tak terkalahkan selama fase grup. 42,5 persen jadi persentase kemenangan Setien saat melatih rival sekota Sevilla itu dalam dua musim terakhir. Tertinggi dalam karirnya sejak melatih Racing Santander pada 2001-2002 (50 persen).

Pertimbangan lain Barca untuk Setien adalah tangguhnya mental tim ketika menghadapi rival utama, Real Madrid. Buktinya, Setien hanya kalah dua kali dalam 6 laga bersua Los Merengues.

Filosofi bermain yang mengutamakan ball possession yang jadi ciri khas taktik Setien juga jadi faktor Barca memilihnya. Bersama Valverde, dominasi Barca di penguasaan bola memang masih kentara. Tetapi, aroma tiki-taka nyaris hilang. Tugas utama Setien adalah menghidupkan lagi tiki-taka yang berujung pada kemenangan tim.

"Saya suka ketika tim saya bermain bagus hampir sepanjang waktu dengan menguasai bola. Itu bisa jadi cara memiliki lebih banyak peluang untuk menang," katanya.(io/eca)

Laporan JPG, Barcelona









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook