PARIS (RIAUPOS.CO) – Kericuhan terjadi dalam laga Paris Saint-Germain (PSG) kontra Olympique Marseille di Stadion Parc des Princes, Senin (14/9/2020) dini hari WIB. Wasit mengeluarkan 19 kartu dan lima di antaranya berupa kartu merah.
Gol Florian Thauvin menit ke-31 memanfaat tendangan bebas Dmitri Payet, menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut.
Keributan berawal saat Leandro Paredes melanggar penyerang Marseille, Dario Benedetto, di masa injury time babak kedua. Beberapa pemain dari kedua tim cekcok sehingga menghambat jalannya pertandingan.
Situasi kian panas ketika Neymar Jr memukul bagian belakang kepala Alvaro Gonzalez. Diduga, striker PSG itu kesal karena mendengar umpatan rasis.
“Satu-satunya penyesalan saya adalah tidak memukul wajah orang ini (Alvaro Gonzalez, red). VAR menangkap tindakan saya. Tapi mereka tidak melihat sisi ketika dia meminggil saya dengan Mono Hijo De Puta (bajingan monyet, red),” kicau Neymar di Twitter.
Neymar sendiri terlihat frustasi sepanjang pertandingan karena gerakannya sering dihentikan oleh bek kanan Marseille asal Jepang, Hiroki Sakai. Lepas dari Sakai, Alvaro Gonzales sudah menghadang. Dia juga menghadapi tembok tangguh pada kiper Steve Madanda yang beberapa kali menggagalkan peluangnya.
Selain Neymar, hukuman kartu merah juga diterima empat pemain lain. Dari PSG ada Paredes dan Layvin Kurzawa. Sedangkan dari Marseille, hukuman serupa didapat Benedetto dan Jordan Amavi.
Tapi menurut Thomas Tuchel, tindakan para pemainnya tersebut dianggap berlebihan. Pelatih PSG itu tak senang melihat skuatnya cekcok dengan pemain lawan.
“Saya tidak menyukai reaksi kami di tiga menit terakhir. Saya tidak setuju dengan itu. Menurut saya, itu terlalu berlebihan. Saya sangat tidak suka melihat sikap pemain,” kata Tuchel kepada Telefoot.
“Saya tidak marah sama sekali. Tapi saya harus memisahkan kinerja dengan hasil. Saya sangat senang dengan kinerja tim. Jika terus bermain seperti itu, kami akan memenangkan semua pertandingan,” ujarnya.
Kekalahan ini jadi hasil buruk yang mereka terima secara beruntun setelah dikalahkan RC Lens dengan angka yang sama pada 11 September 2020 lalu. Meski demikian, Tuchel tidak khawatir. Dia yakin PSG bisa memperbaiki keadaan.
“Bukan hal yang biasa bagi kami ketika tidak mencetak gol. Kami harus kembali ke konteks pertandingan ini. Kami memiliki statistik yang luar biasa. Itu pertandingan yang hebat. Saya sama sekali tidak khawatir,” tuturnya.
Sumber: AFP/Telefoot/Bola/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun