MARSEILLE (RIAUPOS.CO) – Keputusan Dimitri Payet kembali ke Olympique Marseille (OM) lima tahun silam dari West Ham United lebih dikenal sebagai kemunduran karier.
Indikasinya, sejak saat itu, dia tidak lagi menjadi andalan timnas Prancis. Payet hanya dimainkan enam kali oleh entraineur Didier Deschamps. Bandingkan ketika dia memiliki peran tak tergantikan ketika Les Bleus menembus final Euro 2016.
Payet berkontribusi dengan mencetak 3 gol dan 2 umpan gol dari 7 penampilan. Tetapi, Dimi –sapaan Payet– justru nyaman dengan keputusannya kembali ke OM setelah periode pertama pada 2013–2015. Pada musim 2018–2019, dia berhasil membukukan 100 umpan gol di Ligue 1.
Capaian yang dilengkapinya Ahad (9/10/2022) dini hari WIB dengan 100 gol. Meski, OM kalah 1-2 oleh AC Ajaccio dalam journee kesepuluh Ligue 1 di Stade Velodrome. Payet menjadi pemain pertama yang menorehkan dua rekor tersebut.
”Kau adalah 100-ku. Aku mencintaimu, OM.” Begitu tulisan dalam bahasa Prancis di jersey yang dibentangkan Payet saat berselebrasi.
Gol kemarin sekaligus menjadi yang pertama bagi Payet musim ini. Dia pun selalu mencetak gol di Ligue 1 sejak musim 2008–2009.
”Aku sudah melewati 100 umpan gol (kini mengoleksi 128 umpan gol, red) dan sekarang nominal gol. Capaian pribadi yang istimewa,” ungkap Payet di akhir pertandingan seperti dilansir L’Equipe.
Capaian spesial Payet bisa menjadi sarana meredakan ketegangan antara dia dan entraineur Igor Tudor. Pemicunya, musim ini Payet mulai disisihkan Tudor dari starting XI.
Dari sembilan laga yang dimainkan, pemain 35 tahun itu hanya lima kali starter. Hanya, status sebagai kapten Les Phoceens dan usia yang mendekati pensiun (kontrak habis 2024) membuat Payet bersikap dewasa.
”Hubungan kami (dengan Tudor, red) baik-baik saja. Kami memiliki pertandingan setiap tiga hari (sehingga rotasi adalah hal normal, red). Sebaliknya, ketika dipercaya, Anda harus selalu tampil bagus,” beber Payet kepada Prime Video.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman