ROMA (RIAUPOS.CO) - Pertandingan antara AS Roma melawan Empoli menjadi ajang perkenalan Claudio Ranieri yang kini resmi berstatus sebagai allenatore Serigala Ibu Kota. Menjamu Empoli di Olimpico dalam laga Serie A 2018-19 giornata 27, Selasa (12/3) dini hari WIB, Roma menang tipis 2-1.
Roma unggul lebih dulu lewat gol tendangan jarak jauh yang akurat dari Stephan El Shaarawy di menit 9. Sayangnya, tiga menit berselang, gol bunuh diri Juan Jesus sempat membuat skor kembali imbang. Patrik Schick akhirnya menjadi pahlawan kemenangan Giallorossi berkat golnya di menit 33.
Tambahan tiga angka dari laga ini membuat AS Roma tetap berada di peringkat lima dengan poin 47. Bagi Empoli, kekalahan ini memaksa mereka gagal naik dari posisi 17 di klasemen dengan perolehan poin 22.
Setelah laga berakhir, Ranieri mengatakan bahwa ia belum puas dengan kemenangan ini dan menyayangkan gol yang bersarang ke gawang Roma. Bukan tanpa alasan, sejauh ini Roma sudah melewati enam pertandingan terakhir di semua kompetisi secara beruntun tanpa mencatat clean sheet dengan total kebobolan 11 gol! Di Liga Italia, gawang Roma sudah bobol 37 kali dan menjadi yang terburuk di antara tim-tim di lima besar.
Ranieri menilai tim sekelas Roma seharusnya bisa bertahan dengan lebih baik. Catatan ini membuat Ranieri datang dengan mengusung misi untuk memperbaiki lini belakang Roma. “Saya punya gagasan soal bagaimana mengurangi jumlah kebobolan, tapi saya tidak akan mengatakannya di sini,” ujar Ranieri pada Sky Sports Italia.
“Motif utama selama saya di sini adalah membantu Roma mengurangi jumlah kebobolan, karena mustahil tim seperti ini kebobolan gol sebanyak itu. Kami punya kualitas untuk mencetak gol cepat atau lambat, jadi kami harus fokus agar tidak kebobolan,” katanya.
Di sisi lain, hasil ini juga menjadi awal yang manis bagi Claudio Ranieri setelah kembali dipercaya melatih AS Roma untuk menggantikan Eusebio Di Francesco.
FYI, AS Roma resmi menunjuk Claudio Ranieri sebagai pelatih baru dan mengumumkannya pada Jumat (8/3).