JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Lewis Hamilton bakal sejajar dengan pembalap legendaris Michael Schumacher. Yakni, sebagai kolektor tujuh gelar di ajang F1. Pembalap Inggris itu berpotensi menggamit gelar juara dunia musim 2020 lebih cepat pada GP Turki akhir pekan ini (15/11).
Hamilton kini kukuh di puncak klasemen pembalap sementara dengan 282 poin. Pembalap Mercedes itu unggul 85 poin atas rekan setimnya, Valtteri Bottas. Dengan tiga seri setelah Turki, Bottas wajib mencetak 8 poin lebih banyak akhir pekan ini untuk menjaga persaingan juara. Tetapi, jika Hamilton bisa memenangi GP Turki, dia dipastikan menggamit gelar ketujuhnya.
Dari 14 seri yang sudah berlangsung, Hamilton sudah mengemas 10 kemenangan. Dalam tiga balapan terakhir, dia mencetak hat-trick kemenangan pada GP Eifel, Portugal, dan Emilia Romagna (Italia).
Hamilton menjelaskan bahwa gelar buat timnya lebih penting. "Jika kami memenangkan gelar juara tim, itu lebih baik daripada (gelar) individu," sebut Hamilton setelah GP Emilia Romagna dilansir The Race.
Menurut dia, pekerjaan bersama kru berjalan positif secara kolektif. Fakta tersebut turut membantu Mercedes mendominasi F1. Mercedes memastikan diri sebagai juara konstruktor lebih awal.
Mercedes meraih tujuh gelar juara dunia secara beruntun sejak musim 2014. Selama itu pula, tim Silver Arrows mendominasi pentas F1, mengalahkan pesaing kuat mereka seperti Ferrari ataupun Red Bull.
Hingga kini, Hamilton belum menandatangani perpanjangan kontrak bersama Mercedes. Tetapi, merujuk informasi yang berkembang, keputusan tersebut hanya menunggu waktu. Apalagi, musim depan regulasi baru F1 belum diterapkan.
Tetapi, Hamilton yang sudah berusia 35 tahun menyebut tidak ada jaminan dia tetap berada di grid F1 pada musim 2021. "Aku tidak bisa melihat bahwa Lewis akan meninggalkan Mercedes," kata pembalap Inggris yang tampil di Indy Car Max Chilton dilansir GC.
Hamilton Juara Dunia 2020 di Istanbul jika…
– Memenangi GP Turki.
– Finis kedua dan Bottas gagal menang dengan fastest lap.
– Finis kelima dan Bottas finis ketiga atau lebih rendah.
– Finis keenam dan Bottas di urutan ketiga (tanpa poin fastest lap) atau lebih rendah.
– Finis kedelapan dan Bottas finis kelima atau lebih rendah.
– Finis kesembilan dan Bottas finis keenam atau lebih rendah.
– Finis kesepuluh dan Bottas finis keenam (tanpa poin fastest lap) atau lebih rendah.
– Gagal meraih poin dan Bottas finis ketujuh atau lebih rendah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi