ANTHONY SINISUKA GINTING

Seperti Main di Rumah Sendiri

Olahraga | Senin, 12 Juni 2023 - 11:50 WIB

Seperti Main di Rumah Sendiri
Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berusaha mengembalikan kok ke lapangan pemain tunggal putra Denmark Anders Antonsen dalam pertandingan final Turnamen Bulutangkis Singapore Open di Singapore Indoor Stadium, Ahad (11/6/2023). (ROSLAN RAHMAN/AFP)

SINGAPURA (RRIAUPOS.CO) - Senyum Anthony Sinisuka Ginting tersungging tatkala bola sapuan Anders Antonsen mengenai net. Itu adalah poin yang memastikan Ginting meraih gelar juara perdananya di 2023.  Ginting sekaligus back to back alias sukses mempertahankan gelar juara Singapore Open yang diraihnya tahun lalu.  

Ginting juara setelah menundukkan Antonsen dua game langsung (21-16, 21-13) di Singapore Indoor Stadium, Ahad (11/6). “Saya seperti main di rumah sendiri. Dari masuk lapangan sudah didukung penonton. Terima kasih dan bersyukur atas dukungannya. Saya selalu merasa senang setiap datang ke Singapura,” buka Ginting menyambut kemenangannya di Singapura.


Layak jika Ginting merasa nyaman bermain di Singapura.  Apalagi, ini adalah final ketiganya berturut-turut.  Tahun lalu, dia sukses juara Singapore Open usai mengalahkan atlet Jepang Kodai Naraoka (23-21, 21-17).  Sementara itu, pada final 2019 dia kalah dari atlet Jepang lainnya, Kento Momota (21-10, 19-21, 13-21). Singapore Open di 2020 dan 2021 tidak terlaksana karena pandemi.

Ginting menuturkan, berhasil back to back juara tak banyak perbedaan. “Hanya beda di lawan saja. Tahun lalu saya lawan Kodai Naraoka. Rasanya hampir sama, cuma saya harus tetap menyiapkan strategi yang berbeda. Soal apa tahun ini lebih mudah, rasanya sama saja,” ujarnya.

Saat melawan Antonsen, pemain kelahiran Cimahi itu menjelaskan kuncinya sehingga bisa mengontrol permainan. Terlebih selesai interval game pertama. Sesuai dengan rencananya, Ginting langsung ingin mengambil inisiatif menyerang pasca interval.

Hal itu membuat lawan tak berkembang dan banyak melakukan kesalahan sendiri. “Memang di awal-awal game, lawan lebih agresif. Saya sempat ikut irama lawan dan kurang tenang. Tetapi setelah itu, saya bisa mengembangkan permainan dan lebih leluasa,” paparnya.

Keberhasilan di game pertama itu membuatnya lebih tenang di set selanjutnya. “Di game kedua, permainan saya bisa keluar semua. Saya bisa lebih tenang dan yakin,” lanjut peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.

Gelar ini dipersembahkan Ginting untuk tim tunggal putra. Terutama pelatih Irwansyah dan asisten Harry Hartono. “Ini juga saya persembahkan kepada keluarga, mama, papa, PBSI, tim tunggal putra, tim yang selalu latihan bareng sejak di Jakarta. Saya hari ini (kemarin, red) bisa membawa hasil yang positif,’’ tuturnya.

Namun, Ginting tak ingin puas dengan hasil di Singapura. Sebab, pekan ini dia sudah harus bertanding lagi di Indonesia Open. Berdasar jadwal, Ginting sudah harus menghadapi atlet Denmark lainnya, Hans Kristian Vittinghus Solberg. “Masih ada yang harus dikejar. Lawan tentu juga ingin mengalahkan saya. Masih ada yang harus ditingkatkan,’’ lanjutnya.

Secara keseluruhan, di Singapore Open ini masing-masing negara berbagi gelar. Di tunggal putri, wakil Korea Selatan An Se Young juara usai mengalahkan Akane Yamaguchi (21-16, 21-14). Sementara di ganda putra, duo Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi menduduki podium tertinggi usai mengalahkan wakil Cina Liang Wei Keng/Wang Chang (21-13, 21-18).

Di ganda putri, andalan Cina Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mengandaskan perlawanan duo Korea Baek Ha Na/Lee So Hee (21-16, 21-12).  Sedangkan di ganda campuran pasangan Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boje sukses mengalahkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (21-14, 20-22, 21-16).(raf/bas/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook