PHNOM PENH (RIAUPOS.CO) - Maria Natalia Londa sempat mengalami cedera sebelum mengunci medali emas pada nomor lompat jauh SEA Games XXXII/2023 Kamboja di Morodok Tecno National Stadium, Phnom Penh, Rabu (10/5). Masalah tersebut datang ketika Maria Londa turun di nomor pertama yakni lompat jangkit, Senin (8/5). Dia terkena tibialis. Namun, persoalan tersebut teratasi oleh tim dokter yang sigap menangani.
"Ketika lompat jangkit papan tumpuannya itu menonjol sekitar 1 cm. Kemudian saya terkena tibialis pada bagian kaki. Kaki saya sangat kencang sekali dan itu tidak cukup dengan hanya dipijat. Jadi harus ditusuk atau akupuntur," ujar Maria Londa yang meraih perak pada nomor lompat jangkit.
Maria berterima kasih kepada semua tim, termasuk tim medis yang sigap menangani persoalan tersebut, sehingga pada perlombaan nomor lompat jauh bisa meraih medali emas. Atlet 32 tahun itu menjadi yang terbaik setelah melakukan lompatan terjauh 6,28 meter pada percobaan kelima.
Maria mengalahkan dua wakil Vietnam Thi Thu Thoa Bui di posisi kedua dengan 6,13 meter dan Thi Loan Bui yang meraih perunggu dengan 6,02 meter.
"Bersyukur, bisa sehat dan mempersembahkan emas. Pelunasan proses yang kemarin di SEA Games Vietnam dapat dua perunggu. Jangan pernah menyerah," kata Maria.
Bagi Maria Londa, emas dari lompat jauh putri menambah koleksi medali sepanjang berkiprah dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara menjadi 16 keping dengan rincian enam emas, enam perak, empat perunggu.
Sebelumnya, Maria meraih dua keping pada SEA Games XXVII/2013 di Myanmar (lompat jauh dan jangkit), dua emas pada SEA Games XXVII/2015 di Singapura (lompat jauh dan jangkit), serta satu keping emas pada SEA Games XXX/2019 di Filipina pada nomor lompat jauh.
Tahun lalu, pada SEA Games XXXI/2021 di Vietnam, Maria harus puas membawa pulang dua perunggu di dua nomor yang diikuti, yaitu lompat jauh dan jangkit.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman