ROMA (RIAUPOS.CO) – Jose Mourinho pernah memprediksi Xabi Alonso bakal menjadi pelatih mumpuni. Tepatnya dalam konferensi Top Eleven pada 2019.
”Ayahnya (Periko Alonso, red) seorang pelatih. Sebagai pemain, dia ditangani Pep Guardiola di Barcelona, Carlo Ancelotti (Real Madrid, Red), Rafael Benitez (Liverpool FC), dan olehku (Real Madrid). Jadi, Xabi mempunyai syarat menjadi pelatih yang sangat hebat,” tutur Mourinho kala itu.
Empat tahun berselang, prediksi Mourinho menjadi kenyataan. Xabi mungkin belum berada di level hebat. Tapi, berkesempatan menantang Mourinho pada semifinal ajang Eropa dalam debut musim perdana bersama tim utama tentu capaian hebat bagi Xabi.
Adu taktik Mourinho sebagai allenatore AS Roma dan Xabi (Bayer Leverkusen) bakal terjadi di Stadio Olimpico dalam first leg semifinal Liga Europa dini hari nanti (siaran langsung mOji/Champions TV 1/Vidio pukul 02.00 WIB).
”Dia akan lebih banyak bertahan, tapi akan susah dihentikan saat melakukan serangan balik,” kata Mourinho coba memprediksi taktik Xabi dalam pre-match press conference di Trigoria (markas latihan AS Roma), Rabu (10/5/2023) malam seperti dilansir Sky Sport Italia.
Sama-sama mengusung skema tiga bek, tren performa kedua tim hampir mirip. Jika Giallorossi –julukan AS Roma– tidak pernah menang dalam empat laga terakhir di Serie A, Die Werkself (julukan Leverkusen) juga nirmenang dalam dua laga terakhir di Bundesliga.
Bedanya, peringkat Leverkusen di Bundesliga (keenam) masih lebih baik ketimbang AS Roma di Serie A (ketujuh). Kepada Sportbuzzer, Direktur Olahraga Leverkusen Simon Rolfes konfiden Xabi bisa bersaing dengan Mourinho yang berpengalaman.
”Dia (Xabi) bisa sukses sejauh ini telah mengejutkan kami. Tidak ada yang tahu (kejutan) apa yang bisa diperbuatnya,” tutur Rolfes.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman