MANCHESTER (RIAUPOS.CO) - ”Bayern Munchen”. Begitu jawaban bomber Manchester City Erling Haaland ketika ditanya tentang klub yang paling sulit dia kalahkan. Ya, Haaland tidak pernah sekali pun mampu membawa klubnya mengalahkan Bayern.
Handicap itu sudah Haaland bawa sejak membela Borussia Dortmund. Meski mampu lima kali membobol gawang klub berjuluk Die Roten tersebut, Haaland tetap gigit jari untuk skor akhir.
Dini hari nanti (12/4), ada kesempatan bagi Haaland memutus peruntungan buruknya menghadapi Bayern. Yakni, saat dia yang baru saja menembus 30 gol di Premier League bersama City menjamu Bayern dalam first leg perempatfinal Liga Champions di Etihad Stadium (siaran langsung SCTV/Vidio pukul 02.00 WIB).
”Dia (Haaland, red) telah menjadi sosok yang menakutkan (bagi pertahanan lawan, red) musim ini,’’ sebut Rodri, gelandang bertahan City, di laman resmi klub. (Saat menghadapi Bayern, Red) dia akan banyak mengandalkan kecepatan,’’ imbuh Rodri.
Setidaknya, seperti diulas Manchester Evening News, Haaland bisa berharap momen di Lambeau Field, Green Bay, pada 23 Juli tahun lalu terulang dini hari nanti. Yakni, momen ketika Haaland menjadi pencetak gol tunggal kemenangan The Citizens –sebutan City—atas Bayern dalam agenda pramusim di Amerika Serikat.
Bomber berusia 22 tahun itu pun juga termotivasi untuk menyalip rekor para GOAT (Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi) dengan produktivitasnya musim ini. Haaland sudah mengoleksi 44 gol dan masih sangat terbuka pundi-pundi golnya bertambah.
Produktivitas Haaland diyakini juga bisa membantu tactician City Pep Guardiola membalas dendam kekalahan oleh Thomas Tuchel dalam final Liga Champions 2021 di Estadio Do Dragao, Lisbon. Saat itu, Tuchel menangani Chelsea dan kini merupakan der trainer Bayern. ”Kami berada di sini lagi (bertemu di Liga Champions, red) dan kami akan mencobanya lagi (mengalahkan Tuchel, red),’’ yakin Sang Filsuf –julukan Pep—di laman resmi klub.
Sementara kapten Bayern Thomas Muller menyebut, Haaland bersama City tentu berbeda dengan Haaland yang dihadapi saat masih membela BVB –sebutan Borussia Dortmund. ”Kami akan berusaha keras untuk meredamnya lagi seperti sebelumnya,” tutur Muller seperti dikutip Daily Mirror.(ren/dns)
