SERIE A ITALIA

Persaingan Partonepei Memang Sulit Diprediksi

Olahraga | Senin, 11 April 2022 - 11:22 WIB

Persaingan Partonepei Memang Sulit Diprediksi
Gestur striker SSC Napoli Victor Osimhen ketika timnya dikalahkanACF Fiorentina di Stadio Diego Armando Maradona, Naples, Ahad 10/4/2022) malam. (ANDREAS SOLARO/AFP)

NAPLES (RIAUPOS.CO)  – Paris Saint-Germain di Ligue 1, Real Madrid (La Liga), dan Bayern Munchen (Bundesliga) semakin tak terkejar di puncak klasemen seiring kemenangan yang dicatat pada akhir pekan.

Premier League juga hanya menyisakan persaingan Manchester City dan Liverpool FC yang berhadapan dini hari tadi (10/4/2022). Hasilnya, keduanya berbagi skor 2-2.


Alhasil, hanya Serie A sebagai satu-satunya liga elite Eropa yang menggaransi persaingan juara masih seru sampai akhir musim. Itu seiring masih ketatnya gap poin antara AC Milan, Inter Milan, dan SSC Napoli sampai tadi malam.

Pada giornata ke-31 atau pekan lalu, Napoli yang diluar dugaan mampu menaklukkan tuan rumah Atalanta BC sempat mencicipi capolista sekaligus memberi tekanan kepada AC Milan yang kemudian tertahan tanpa gol oleh Bologna FC.

Situasi yang gagal diulang Napoli pada giornata ke-32 atau pekan ini. Bermain di kandang sendiri, Stadio Diego Armando Maradona, Partenopei malah takluk 2-3 oleh ACF Fiorentina.

Hasil negatif itu membuat skuad Luciano Spalletti tergusur ke peringkat ketiga oleh Inter Milan.

Sebelumnya, Inter sukses mengalahkan Hellas Verona dua gol tanpa balas di kandang sendiri, Stadio Giuseppe Meazza.

Sementara predikat capolista tetap jadi milik AC Milan setelah bermain imbang  0-0 di kandang Torino FC, dini hari tadi (11/4). AC Milan unggul dua poin dari Inter, tapi Rossoneri sudah memainkan satu pertandingan lebih banyak  daripada tim sekotanya itu.

”Tidak banyak kata yang bisa diucapkan. Kami meminta maaf kepada para fans karena kami telah membuat kesalahan dalam momentum yang bagus (untuk bersaing dalam scudetto, red),” kata Spalletti kepada DAZN.

Ketimbang duo Milan, Napoli sejatinya memiliki sisa laga yang di atas kertas relatif lebih ringan. Setidaknya, Partenopei tidak menghadapi lawan dari sepuluh besar klasemen sebanyak duo Milan.

Hanya AS Roma dan US Sassuolo yang dihadapi Napoli. Bandingkan dengan AC Milan yang masih dihadang SS Lazio, Fiorentina, US Sassuolo, dan Atalanta BC.

Meski begitu, kekalahan di Stadio Maradona menjadi warning bagi Napoli bahwa sepak terjang mereka di sisa musim ini tetap terjal.

Kekalahan oleh Fiorentina merupakan kali kedua dalam lima laga kandang terakhir di Serie A. Kekalahan sebelumnya dialami dari AC Milan (0-1) pada giornata ke-28 (7/3).

Catatan kandang Lorenzo Insigne dkk makin diperburuk dengan hanya bermain seri 1-1 melawan Inter pada giornata ke-25 (13/2).

”Saya sulit mencerna kekalahan (Napoli di kandang sendiri, red) karena setiap laga memiliki cerita yang berbeda-beda,” tutur Spalletti.

Terkait sisa laga musim ini, Spalletti sepakat dengan usulan allenatore AC Milan Stefano Pioli untuk menyamakan jadwal kick-off di antara para kandidat.

Dalam dua giornata terakhir, AC Milan memang paling belakangan bermain sehingga merasa punya tekanan lebih berat kalau pesaing yang bermain duluan meraih hasil bagus.

”Kalau Anda ingin memenangi scudetto, Anda harus punya mentalitas pemenang. Tapi, dengan bermain dalam waktu yang sama, tentu bakal lebih menarik,’’ harap Pioli kepada Sempre Milan.

Baca Juga : Milan Bidik Mukiele

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook