(RIAUPOS.CO) -- Mundurnya lima tim milik tiga negara dari Badminton Asia Team Championships (Kejuaraan Asia Beregu atau BATC) 2020 benar-benar membuat grup diundi ulang kemarin. Buat tim putra, perubahan drawing itu terasa lebih menguntungkan. Namun, buat tim putri, tidak banyak berpengaruh. Sama beratnya.
Pada drawing sebelumnya, tim putra masih satu grup dengan Filipina dan India. Kini, Indonesia (tetap di Grup A), hanya ditemani Korea Selatan. Kedua tim sudah pasti lolos ke perempat final. Pertandingan di Rizal Memorial Coliseum besok (12/2) hanya untuk menentukan siapa yang bakal lolos sebagai juara grup dan runner-up grup.
Manajer tim Indonesia Susy Susanti menyebut perubahan itu bisa membawa dampak positif maupun negatif.
“Dari awal kami sudah siap kalau ada perubahan seperti ini. Yang penting dari tim dan individu masing-masing siap,” kata Susy kemarin. “Di satu sisi kami bisa lebih irit tenaga. Tapi di pertandingan pertama, langsung dapat lawan yang lumayan kuat. Kami tidak boleh lengah,” lanjut peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu. Kedua pelatih tim putra, Hendri Saputra dan Herry Iman Pierngadi, tetap percaya diri dengan prospek melawan Korea Selatan. Kedalaman skuad Indonesia menjadi dasar konfidensi tersebut.
“Mau lawan siapapun, ya tetap sama saja. Kami sudah siap dan tetap optimistis menghadapi turnamen ini,” ungkap Hendri saat dihubungi kemarin. “Memang dengan perubahan ini, yang tadinya bertanding dua kali, jadi cuma sekali. Soal lawan Korsel, kami punya kekuatan lebih merata dibandingkan mereka,” Herry menimpali.
Dilihat dari segi mana pun, Indonesia lebih unggul dibandingkan Korea. Negeri pembawa virus hallyu tersebut memang diperkuat Son Wan-ho, tunggal putra yang sempat menduduki peringkat 5 dunia. Namun, sejak cedera, pemain 31 tahun itu belum kembali ke performa terbaiknya. Dari tiga turnamen awal tahun ini, Son selalu kalah di babak pertama. Selain itu, mereka punya Heo Kwang-hee yang menduduki peringkat 34. Baik Son maupun Heo masih jauh di bawah Anthony Sinisuka Ginting (peringkat 5), Jonatan Christie (7), maupun debutan Shesar Hiren Shutavito (20).
Yang mengerikan dari Korea justru ganda putranya. Mereka punya Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae yang tahun lalu meroket hingga menembus peringkat 9. Tetapi, kita membawa dua ganda putra terbaik di dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, plus Fajar Alfian/M Rian Ardianto.(eca)
Laporan JPG, Manila