PARIS (RIAUPOS.CO) -- Seharusnya Kylian Mbappe bisa “memaksa” Paris Saint-Germain (PSG) agar melakukan perbaruan kontraknya. Terutama jika dia ingin menerima gaji yang lebih besar dari saat ini. Per pekan PSG menggaji Mbappe senilai EUR 360 ribu (Rp5,54 miliar). Masih kalah dari Neymar yang digaji EUR 700 ribu (Rp10,7 miliar) per pekan.
Donatello, julukan Mbappe, memang masih terikat kontrak hingga 30 Juni 2020. Tapi kemarin, Mbappe ogah membahas tentang langkah PSG untuk memperbarui kontraknya. ‘’Ini bukan waktunya membahas kontrak. Ini saatnya fokus ke sepak bola dan satu-satunya perhatianku hanya konsentrasi dengan musim ini,’’ tutur Mbappe, dilansir laman resmi klub.
Striker 21 tahun itu tak ingin menciptakan disharmonisasi di ruang ganti PSG musim ini. Ya, dengan mempertanyakan soal perbaruan kontrak, Mbappe bisa menganggu internal di PSG. Baik dengan sesama pemain atau dengan fans. Terlebih, jika muncul rumor yang menyebut dia ingin pergi dari PSG. Seperti yang dialami Neymar di awal-awal musim ini.
“Lagi pula klub sedang berada dalam situasi yang stabil,” sebut bomber top scorer Ligue 1 musim lalu itu. Skuad asuhan Thomas Tuchel itu sedang berada di atas angin dalam persaingan berebut juara Ligue 1 musim ini. Mereka unggul tujuh poin dari Olympique de Marseille. Kans untuk merebut lebih dari satu trofi musim ini juga masih terbuka.(jpg)