BRASILIA (RIAUPOS.CO) - Winger timnas Kolombia, Luis Diaz, tampil impresif di Copa America 2021. Dua golnya ke gawang Peru dalam perebutan tempat ketiga, membuatnya setara dengan bintang Argentina, Lionel Messi.
Diaz melesakkan dua gol ke gawang Peru dalam laga perebutan tempat ketiga di Stadion Nacional Mane Garrincha pada Sabtu (10/7/2021) pagi WIB. Sebelum itu, pemain 24 tahun ini mencetak gol ke gawang Brazil walau akhirnya kalah 1-2.
Diaz juga melesakkan satu gol ke gawang Argentina yang membuat pertandingan semifinal Copa America 2021 itu harus diakhiri dengan adu penalti.
Dengan empat gol ini Diaz untuk sementara setara dengan Lionel Messi sebagai calon peraih sepatu emas Copa America 2021. Hanya saja Messi masih berpeluang menambah pundi-pundi golnya karena akan menghadapi Brazil pada laga final, Ahad (11/7/2021) pagi.
Penampilan yang impresif di Copa America 2021 ini disebut-sebut bakal menjadi loncatan bagi karier Diaz. Pemain yang masih menyisakan kontrak dengan Porto hingga 2024 ini bakal diminati klub-klub papan atas Inggris, Spanyol, hingga Italia.
"Saya selalu memimpikan kemenangan ini, melakukan hal-hal baik dengan timnas. Namun saya tidak pernah membayangkan bisa menggapai semua yang saya inginkan," kata Diaz dilansir dari AP, setelah menerima medali perunggu.
Diaz lahir di kota Barrancas, sebuah kawasan yang berbatasan dengan Venezuela. Ia menjalani debut senior di sepakbola bersama Barranquilla sejak 2016 alias saat usianya 19 tahun.
Setelah hijrah ke Atletico Junior, penampilan Dias berhasil memikat FC Porto sehingga ia punya kesempatan menjajal kompetisi Eropa pada usia 22 tahun.
Kini, jalan lain menuju prestasi lebih menjanjikan bakal menanti. Dengan usia yang masih muda, kecepatan, naluri, dan kematangannya, rekannya yang bermain di Juventus, Juan Cuadrado, yakin masa depan Diaz akan makin cerah.
"Kami menang karena Lucho (sapaan akrab Luis Diaz, red). Dia memiliki level yang sangat baik dan dia akan mencapai hal-hal hebat," kata pemain berusia 33 tahun tersebut.
Sumber: AP/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun
