JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Legenda bulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei mengatakan, Kento Momota masih menjadi favorit terkuat untuk meraih emas Olimpiade Tokyo 2020.
Apalagi pemain nomor satu dunia itu akan bermain di kandang sendiri. Selain itu, Momota mendapatkan "keuntungan" dengan penundaan Olimpiade 2020 ke tahun 2021. Sebab, Momota memiliki lebih banyak waktu untuk memulihkan kondisinya. Terutama pasca insiden kecelakaan lalu lintas setelah dia menjadi juara Malaysia Masters 2020, 13 Januari lalu.
Walau Momota menjadi favorit, namun Chong Wei mengatakan bahwa ada beberapa pemain yang berpotensi menjadi pengganjal dan bersinar di Olimpiade. Dua di antaranya adalah tunggal utama Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Sedangkan yang lain adalah pemain Denmark Anders Antonsen dan pemain nomor satu Malaysia yang sedang naik daun Lee Zii Jia.
"Merekalah yang akan bakal naik dan mengambil kesempatan," kata Chong Wei kepada media Malaysia New Straits Times.
Peraih perak tiga Olimpiade beruntun pada 2008, 2012, dan 2016 itu menambahkan bahwa tidak ada yang menyukai penundaan Olimpiade ini. "Namun, hal ini menjadi keuntungan bagi beberapa (pemain) dan kerugian bagi lainnya," imbuh pria 37 tahun itu.
Dia mengatakan bahwa Olimpiade 2020 akan menjadi panggung bagi pemain muda. Para pemain senior, dia prediksi sudah kesulitan untuk bersaing di level paling top dunia.
Itu termasuk mantan rival terbesar Chong Wei, bintang asal Cina Lin Dan. Chong Wei memprediksi Lin Dan sangat susah untuk sekadar tampil ke Olimpiade.
Kalau melihat posisi saat ini, Cina kemungkinan akan diwakili Chen Long (ranking lima) dan Shi Yuqi (ranking 9). Sebuah negara hanya berhak mengirimkan dua pasangan yang berada di posisi 16 besar.
"Sebagai orang yang bermain pada Olimpiade pada usia 34 tahun, saya tahu bagaimana rasanya. Saya kira, akan sangat sulit bagi seseorang seperti Lin Dan. Faktanya, kompatriotnya, Chen Long (peraih emas Olimpiade Rio 2016) juga mengalami penurunan performa," tambahnya.
Chong Wei sendiri pensiun dari bulu tangkis pada 13 Juni 2019. Tahun depan, dia akan menjadi Chef de Mission di Tokyo 2020.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi