JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi ganda putra Indonesia paling konsisten sepanjang 2022. Mereka mampu tampil di tujuh final world tour BWF.
Tiga di antara tujuh laga partai puncak itu berhasil mereka maksimalkan dengan meraih juara. Yakni, Swiss Open, Indonesia Masters, dan Malaysia Masters. Sementara, di empat final lainnya (Thailand Open, Korea Open, Malaysia Open, dan Singapore Open), mereka berstatus runner-up.
Di sisa turnamen 2022, pasangan yang akrab dengan sebutan FajRi itu memiliki target sendiri. Pasangan runner-up Asian Games 2018 tersebut ingin bisa berada di top dunia. Minimal posisi tiga besar. Saat ini FajRi berada di peringkat keenam.
Fajar menyatakan, dirinya menargetkan bisa menembus minimal tiga besar dunia. Sebab, mereka ingin selalu berada di daftar unggulan. Ya, jika menempati minimal empat besar, setiap pasangan dipastikan berada di unggulan setiap turnamen.
Dengan kondisi itu, mereka bakal terhindar dari para unggulan lain sebelum sampai fase semifinal.
”Kalau di tiga besar, pasti seeded dari draw memungkinkan kami lebih enak dan nggak ketemu unggulan lainnya di babak pertama atau kedua,” jelasnya.
Keinginan tersebut muncul lantaran pada 2023 FajRi memiliki harapan yang lebih besar karena sudah masuk dalam kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024. Olimpiade menjadi ajang prestisius yang belum dirasakan FajRi. Hal itu juga tidak terlepas dari persaingan ganda putra nasional yang begitu ketat.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, secara ranking dan poin sebetulnya mereka memenuhi syarat untuk tampil. Hanya, setiap negara dibatasi mengirim maksimal dua pasangan.
Dan, jatah tersebut menjadi milik pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Karena itu, meski berharap bisa tampil di multievent terakbar sejagat, FajRi tidak ingin terlalu menggebu.
”Kami terlalu pengin. Akhirnya, perjalanannya itu gak maksimal. Jadi, sekarang kami jalanin aja dan bagaimana caranya kami main terbaik aja,” tutur Fajar.
Asisten pelatih ganda putra Aryono Miranat menyampaikan, banyaknya pasangan ganda putra yang dimiliki Indonesia menguntungkan tim pelatih. Sebab, setiap pemain selalu ingin menunjukkan permainan maksimal di setiap event yang diikuti.
Selain FajRi, ada beberapa nama yang juga sempat mencuat seperti duet M. Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang juara All England 2022, juara SEA Games Vietnam Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan juara Badminton Asia Championships 2022 Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan.
Sayangnya, Yeremia mengalami cedera.
”Ini menjadi salah satu yang membuat setiap pemain untuk terus maju,” ujarnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra