LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) -- Pascakekalahan 0-3 Liverpool di tangan Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions (2/5) di Camp Nou, FiveThirtyEight.com, sebuah situs yang menganalisa persentase kemenangan berdasar statistik, menulis Liverpool hanya punya kans jadi juara Liga Champions musim ini di angka empat persen.
Namun sekali lagi prediksi banyak pihak jika leg kedua kemarin (8/5) akan menjadi pesta Barca di Anfield sama sekali tak terjadi. Tanpa Mohamed Salah dan Roberto Firmino, dua pemain yang kombinasi golnya mencapai 50 persen dari total gol Liverpool musim ini, malahan The Reds menang 4-0 atas Barca. Kemenangan itu membawa Liverpool lolos ke final dengan agregat 4-3 atas Lionel Messi dkk.
Penyerang yang hanya enam kali masuk dalam starting eleven Liverpool musim ini, Divock Origi, membukukan brace. Yakni menit ketujuh dan 79. Dua gol sisanya disumbangkan Georginio Wijnaldum.
“Kami bertanding melawan mungkin saja tim terbaik di dunia. Menang atas mereka (Barca, red) saja sudah sulit namun menang dengan clean sheet, saya tak tahu bagaimana para pemain melakukannya,” kata Klopp seperti dikutip Liverpool Echo.
“Kemenangan ini sulit dipercaya,” tambah Klopp.
Pelatih 51 tahun itu mengatakan tak mungkin mencapai kemenangan epik ini jika tak didukung Kopites (sebutan pendukung Liverpool) yang menjejali Anfield. Sesudah laga semua pemain dan ofisial berangkulan di depan The Kop Stand dan bernyanyi You’ll Never Walk Alone.
Kekalahan atas Liverpool ini membuat Barca seperti kena kutukan lanjutan musim lalu. Pada leg pertama perempatfinal di Camp Nou, Barca menang 4-1 atas AS Roma. Kemudian di Olimpico pada leg kedua, giliran Roma membabat Barca 3-0. Tanpa Salah dan Firmino, Klopp tetap menggunakan formasi 4-3-3 buat menggempur barisan pertahanan Barca. Ada empat nama yang berubah dibanding starting eleven di Camp Nou. Yakni Trent Alexander-Arnold, Jordan Henderson, Xherdan Shaqiri, dan Origi. Sebaliknya Barca memakai formasi dan nama pemain yang sama dengan pekan lalu. (dra/jpg)
Editor: Eko Faizin