UEFA NATIONS LEAGUE 

Ansu Fati, Pencetak Gol Termuda dalam Sejarah Timnas Spanyol

Olahraga | Selasa, 08 September 2020 - 05:06 WIB

Ansu Fati, Pencetak Gol Termuda dalam Sejarah Timnas Spanyol
Pemain muda timnas Spanyol Ansu Fati saat merayakan golnya ke gawang Ukraina pada matchday kedua Grup A4 UEFA Nations League, Senin (7/9/2020) dini hari WIB. (UEFA/SKY SPORTS)

MADRID (RIAUPOS.CO) – Pertandingan antara Spanyol vs Ukraina pada matchday kedua Grup A4 UEFA Nations League, Senin (7/9/2020) dini hari WIB tercatat dalam sejarah sepakbola Spanyol. 

Dalam pertandingan tersebut, Ansu Fati mengukir rekor dalam pertandingan yang berakhir 4-0 tersebut. Dia tercatat menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah La Furia Roja.


Gol Fati di Estadio Alfredo Di Stefano itu terjadi pada menit ke-32 saat sang pemain berusia 17 tahun 311 hari. Dengan begitu, dia melewati rekor Juan Errazquin yang membuat gol ke gawang Swiss pada 1925 saat berusia 18 tahun dan 344 hari.

Ini adalah rekor kedua beruntun Fati setelah saat melawan Jerman, dia jadi pemain termuda yang melakukan debut bersama La Furia Roja.

Fati yang baru dipanggil di tahun 2020 tak butuh waktu lama untuk dapat mencetak gol pertamanya untuk Spanyol. Ini merupakan laga keduanya di ajang internasional. Hebatnya lagi, kali ini dia dipercaya menjadi starter, dan bermain penuh selama 90 menit.

Menariknya lagi, gol perdana Fati itu diciptakan dengan sangat indah dengan sepakan dari luar kotak penalti.

Pemain Barcelona itu pun sangat bangga bisa mencetak rekor tersendiri bersama timnas Spanyol. Dia pun berterima kasih kepada pelatih Luis Enrique yang memberinya kepercayaan.

“Sebuah kebanggaan bisa bekerja bersama dengan Luis dan semua pemain di sini. Sejak hari pertama, saya sudah disambut dengan tangan terbuka dan penuh keyakinan,” kata Fati dikutip Marca.

Enrique pun tak segan-segan mengumbar pujian kepada Fati yang membuat enam peluang, dengan dua on target, dan 10 sentuhan di kotak penalti lawan. Sang arsitek menilai permainan Fati lebih dewasa ketimbang umurnya.

“Pemain seumuran Ansu biasanya bertindak semaunya. Tetapi, dia terlalu dewasa untuk melakukan hal itu. Dia sudah tahu jalur mana yang harus dia ambil. Dia tak memusingkan apa yang akan terjadi selanjutnya,” ujarnya.

“Saat memilih skuad, kami tidak memikirkan umur pemain. Bukan berarti pertandingan tidak berjalan dengan baik ketika Ansu membuat kesalahan. Itu semua bagian dari latihan. Pada waktu yang sama, prestasinya jauh dari kata normal,” tutur Enrique.

Sumber: Marca/News/Sky Sports
Editor: Hary B Koriun
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook