PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang dialami Reni Arianti merenggut masa depannya. Atlet peraih emas cabor atletik lempar cakram ini terpaksa merelakan kakinya diamputasi. Dia tak bisa banyak berbuat banyak, hanya doa dan keteguhan hati yang dijalani dalam proses pemulihan.
Semuanya tampak panik melihat keadaan Reni Arianti di ruang UGD Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru, Rabu (5/2/2020) malam. Hingga malam berlarut, rasa cemas dan khawatir yang amat mendalam dirasakan keluarga, kerabat dan segenap rekan sesama atlet binaan KONI Riau itu.
Reni adalah atlet berprestasi yang berulang kali meraih medali emas dalam cabang olahraga atletik nomor lempar cakram. Ia telah mengharumkan nama daerah melalui prestasi-prestasi gemilang yang ditorehkannya.
Sang pelatih, Hasnor tak kuasa melihat keadaan Reni yang mengalami patah tulang di bagian kaki, pergelangan tangan hingga lutut. Padahal, Reni adalah atlet yang ditargetkan akan mengharumkan nama Provinsi Riau di gelaran PON 2020 di Papua.
"Reni adalah satu-satunya atlet junior masa itu yang bisa melempar cakram hingga 39 meter, dia pemegang rekor. Di Indonesia baru dia di kelasnya," kata Hasnor kepada RiauPos.co.
Potensi yang dimiliki Reni adalah harapan semua pihak. Namun takdir berkata lain, kaki kanan Reni sudah diamputasi karena mengalami luka yang terlalu parah.
"Kita berdoa yang terbaik, semoga keadaannya cepat pulih kembali," harapnya.
Balqis, kerabat Reni juga tak kuasa melihat keadaan yang menimpanya. Dia terus memberikan semangat kepada sahabatnya itu untuk tegar menghadapi cobaan yang dialami. Dijelaskannya, usai dilakukan rontgen terhadap Reni, paramedis langsung melakukan operasi malam itu juga.
"Dia (Reni, red) sudah diamputasi, tadi habis operasi kekurangan darah tapi sekarang sudah terpenuhi kebutuhan darahnya. Mohon doanya," jelas Balqis, Kamis dinihari.
Sembari itu, Balqis dan rekan-rekan atletnya terus mendampingi Reni yang sedang dalam tahap pemulihan.
Sementara ayah korban lakalantas itu, Zaenal Arifin terus berharap seraya berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar cobaan yang menimpa tersebut dapat dihadapi dengan tabah. Dirinya mengaku pasrah akan kondisi yang menimpa.
"Kita gak bisa berbuat banyak, kita orang susah, berdoa dan berharap agar ada solusi terbaik. Semoga anak kami segera pulih," kata dia dengan tatapan mata yang hampa.
Ibu dari Reni, anak ketiga dari lima bersaudara ini tampak pasrah. Dia berharap agar anaknya kembali pulih walah kakinya sudah diamputasi.
Diberitakan sebelumnya, Reni Arianti terlibat lakalantas saat hendak menghadiri undangan Pelantikan KONI Kabupaten Siak. Dalam keadaan membawa motor sendiri dari Pekanbaru, dia terlibat lakalantas di Jalan Lintas Siak, Kilometer 37 Koto Gasib, Kabupaten Siak, Rabu (5/2) sekitar pukul 11.00 WIB.
Ketua KONI Riau, Emrizal Pakis akan berupaya memberikan yang terbaik bagi kesembuhan Reni. Sembari itu dia juga berdoa agar proses pemulihan pascaamputasi atlet peraih emas binaan KONI segera berlalu.
Laporan: *1/Eka G Putra
Editor: Firman Agus