Malang (RIAUPOS.CO) - Indonesia memastikan cukup banyak tempat di partai final Indonesian Masters 2015 yang berlangsung di GOR Graha Cakrawala, Malang, Jawa Timur, Ahad (6/12). Namun tiket final itu didominasi sektor ganda.
Nitya Krishinda/Greysia Polii melaju ke final usai mengalahkan sesama ganda putri Indonesia, Suci Rizki Andini/Maretha Dea Giovani. Nitya/Greysia menang dua gim langsung, 21-14 dan 21-15.
Nitya/Greysia meraih kemenangan tersebut setelah bertanding selama 33 menit. Pertarungan sempat berjalan ketat di gim pertama, di mana poin sempat sama kuat 7-7. Namun, setelah itu hingga memenangi gim pertama, Nitya/Krishinda tidak pernah terkejar lagi. Suci/Maretha hanya sempat mempertipis skor pada kedudukan 13-15.
Di gim kedua, Nitya/Greysia sempat unggul 12-8 atas dua kompatriotnya itu. Namun, Suci/Maretha mengejar lagi dan memperkecil angka menjadi 13-12. Namun, lagi-lagi perolehan poin Nitya/Greysia tak bisa dilampaui dan mereka pun kembali memenangi gim.
Pada babak final, Nitya/Greysia akan menghadapi pasangan asal China, Tang Yuangting/Yu Yang. Sebelumnya, Tang/Yu mengalahkan ganda putri Indonesia, Vita Marissa/Komala Dewi, dengan skor 21-10 dan 21-8.
Ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Ryan Agung Saputra juga melaju ke final usai mengalahkan ganda putra Indonesia lainnya, Hendra Aprida Gunawan/Markis Kido. Berry/Ryan membutuhkan tiga gim untuk mengalahkan Hendra/Kido, yang di babak perempatfinal mengalahkan unggulan pertama, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Berry/Ryan menang dengan skor 21-23, 21-17, dan 21-15.
"Kami belajar dari kesalahan di game pertama dan tampil lebih sabar di game selanjutnya. Walaupun sudah tidak muda lagi, namun Kido/Hendra kualitas permainannya masih bagus dan bola-bola pengembalian mereka cukup menyulitkan," ujar Berry.
Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tampil di final setelah mengandaskan pasangan China, Li Junhui/Huang Dongping dengan skor 21-10, 21-10. Sejak gim pertama, Owi/Butet tidak sekali pun membiarkan Li/Huang melampaui perolehan poin mereka.
Praveen Jordan/Debby Susanto dipastikan menjadi lawan Owi/Butet di final. Di semifinal Praveen/Debby hanya membutuhkan waktu 26 menit untuk mengalahkan ganda campuran Indonesia lainnya, Hafiz Faisal/Shella Devi Aulia. Praveen/Debby menang dua gim langsung, 21-14 dan 21-16.
Sementara itu, tunggal putri Indonesia, Hera Desi, gagal menundukkan tunggal putri China, He Bingjiao. Hera kalah 9-21 dan 10-21 setelah bertanding selama 26 menit. Dengan demikian, wakil Indonesia di tunggal putri habis. He sendiri akan menghadapi pebulutangkis China lainnya di final tunggal putri, yakni Chen Yufei.(int/zed)