Presiden Minta Evaluasi Total Seluruh Stadion

Olahraga | Kamis, 06 Oktober 2022 - 10:19 WIB

Presiden Minta Evaluasi Total Seluruh Stadion
IR JOKOWIDODO (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presiden RI Joko Widodo meminta evaluasi total stadion Liga 1,2, dan 3 akan diulas pada artikel ini. Presiden RI Joko Widodo memerintahkan audit seluruh bangunan stadion di Indonesia pasca insiden berdarah Stadion Kanjuruhan, Malang.
Keinginan Presiden ini tentu demi mengantisiasi kejadian serupa di lain waktu dan di tempat yang berbeda. Seperti diketahui, saat ini sepakbola Indonesia tengah berduka mengingat tragedi yang terjadi setelah laga Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Suporter Arema FC yang tak terima kekalahan timnya 2-3 turun ke lapangan untuk meluapkan kekecewaan. Nahas, aparat keamananan justru menembakkan gas air mata ke lapangan dan ke tribun, hal tersebut pun menjadi salah satu penyebab jatuhnya 125 korban di momen itu.


Melihat hal tersebut, Presiden Jokowi pun meminta untuk mengevaluasi stadion yang digunakan di Liga 1, 2, dan 3. Berkaca di Stadion Kanjuruhan, Malang, orang nomor satu di Indonesia ini melihat persoalan tangga yang terlalu tajam saat turun dan pintu gerbang yang terkunci.

"Kepada menteri PUPR untuk melakukan audit bangunan, stadion termasuk bangunan terhadap seluruh stadion yang dipakai di dalam, baik liga 1 liga 2, 3," kata Presiden saat meninjau Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (5/10).

"Itu nanti tim gabungan independen pencari fakta yang harus melihat secara detail tetapi sebagai gambaran saya melihat bahwa problem ada di pintu terkunci. Dan juga tangga yang terlalu tajam," sambungnya.

Ia berkaca pada Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang disebut cukup standar dan bagus. Mengingat saat terjadi keramaian begitu pintu itu dibuka 15 menit berikutnya penonton akan berangsur-angsur sepi.

"Karena kalau kita lihat di GBK dengan penonton 80 ribu orang, dibuka 15 menit semuanya sudah bisa keluar. Sama, saya kira standar itu yang harus kita miliki," ungkapnya.

Pria kelahiran Solo ini juga meminta seluruh pertandingan persepakbolaan di Indonesia dievaluasi total, baik dari manajemen stadionnya, manajemen pertandingan, manajemen penonton, dan manajemen pengamanannya.

"Semuanya harus dievaluasi total, agar peristiwa terjadi di Stadion Kanjuruhan tidak terjadi lagi," tukasnya.(int/eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook