BULUTANGKIS

Kevin Sanjaya/Rahmat Perlu Proses karena Masih Tahap Uji Coba

Olahraga | Kamis, 06 Juli 2023 - 00:45 WIB

Kevin Sanjaya/Rahmat Perlu Proses karena Masih Tahap Uji Coba
Rahmat Hidayat saat masih berduet dengan Pramudya Kusumawardana di Indonesia Masters 2022.  (PBSI)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasangan baru Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rahmat Hidayat sedang intens menjalani latihan. Mereka harus segera menemukan chemistry.

Maklum, jarak usia antara Kevin-Rahmat cukup jauh. Kevin pada 5 Agustus nanti tepat berusia 28 tahun. Sedangkan Rahmat pada 17 Juni lalu baru genap 20 tahun. Legenda ganda putra Indonesia Sigit Budiarto menyatakan, di ganda putra memang tidak ada jaminan satu pasangan bisa klik dan sukses.


”Karena ini kan (Kevin/Rahmat) uji coba. Kevin yang lebih senior dipasangkan dengan Rahmat. Jadi, perlu proses meskipun sudah latihan bersama,’’ kata Sigit saat ditemui di GOR Djarum Kudus, Kudus, kemarin (4/7).

’’Kalau melihat sampai sejauh ini belum bisa nilai seperti apa. Tapi, secara permainan memiliki kelebihan masing-masing,’’ ujarnya.

Lantas, apakah kombinasi senior-junior lebih cocok di ganda putra ketimbang rekan seangkatan? Sigit menilai, sektor ganda putra sangat fleksibel. Artinya, ada kalanya dipasangkan senior-junior ataupun dipasangkan dengan partner yang seusia.

Dalam perjalanan karier Sigit misalnya. Sigit yang kelahiran 1975 pernah dipasangkan dengan pemain yang lebih senior seperti Bambang Suprianto (1969).

Lalu, pemain seangkatan seperti Candra Wijaya hingga dipasangkan dengan juniornya seperti Luluk Hadiyanto (1979) serta mendiang Markis Kido (1984). Jadi, semua bergantung pada skill dua pemain, kerja sama, hingga chemistry.

”Karena di ganda itu dua orang jadi satu. Jadi, chemistry-nya harus dapat. Kalau seusianya atau senior-junior tidak dapat chemistry akan sulit juga. Itu agak rumit ya di ganda. Jadi, tidak ada pakemnya. Yang seumuran nih belum tentu juga jadi,’’ bebernya.

Namun, untuk mendongkrak yang junior agar lebih percaya diri, bisa jadi kombinasi senior-junior dipasangkan. Itulah yang terjadi antara Kevin dan Rahmat. Saat Kevin butuh partner lantaran Marcus Gideon cedera, Rahmat juga butuh partner senior untuk menggembleng permainannya di lapangan.

Disinggung soal kepatutan pasangan KeRamat untuk dipermanenkan, Sigit menyebut hal itu hanya bisa dijawab oleh pemain dan pelatih yang menangani.

”Kan kami hanya bisa melihat dari luar. Yang tahu persis sih pelatih sendiri. Untuk ke depannya seperti apa, pelatihnya yang lebih paham,’’ ucapnya.

Apalagi Sigit menyebut saat ini persaingan ganda putra secara global lebih beragam. Tidak hanya dari Indonesia. Negara lain seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Denmark, Malaysia, hingga India juga mulai maju.

Salah satunya Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang berhasil menjuarai Indonesia Open 2023.

”Sekarang menurut saya cukup meriah. Tidak mudah untuk mengalahkan meskipun kita punya berapa lapis ya. Tapi, secara keseluruhan berat lah,’’ ucapnya.

Selain itu, Sigit menilai saat ini dinamika persaingan juga menarik. Sebab, jadwal turnamen lebih padat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook