PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Di tengah penundaan kompetisi Liga 2, PSPS Riau tetap mempersiapkan tim dengan latihan mandiri. Hal tersebut dilakukan demi menjaga kebugaran fisik para pemain PSPS.
Manajer PSPS Riau Nurmiadiboy mengatakan, selama ditundanya kompetisi Liga 2 pascatragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10), saat ini PSPS Riau menggelar latihan secara mandiri.
"Malam tadi (kemarin, red) saya mengumumkan kepada pemain kita balik ke Pekanbaru dan semua pemain boleh latihan mandiri di rumah masing-masing dulu. Sambil kita menunggu jadwal kepastian dari pada kompetisi itu. Melihat sejauh ini belum ada kepastian kapan Liga 2 akan kembali bergulir lagi," ujar Nurmiadiboy kepada Riau Pos, Selasa (4/10).
Lanjutnya, walaupun ada surat tertulis dari LIB tentang kompetisi Liga 2 ditunda selama dua pekan, tetapi statemen dari pemerintah dalam hal ini Menkopolhukam Mahfud MD yang mengatakan untuk pekerjaan mereka sendiri ditargetkan tiga pekan.
"Jika tiga pekan mereka bekerja dalam hal investigasi artinya bisa lebih dari tiga pekan nanti akan diumumkan PSSI kapan Liga 2 kembali akan bergulir. PSSI juga menunggu hasil dari pada pemerintah. Jadi PSSI menunggu otoritas pemerintah baru dia bisa mengumumkan kapan kompetisi bisa kembali bergulir," kata Nurmiadiboy.
Menurutnya, mantan Manajer Persiraja Banda Aceh ini, kalau bagi tim dengan adanya penundaan ini tentu merugikan tim. Tetapi pihaknya juga harus menyadari bahwa tragedi Kanjuruhan ini adalah musibah. Musibah ini tidak ada yang bisa memprediksi bakal ada kejadian seperti apa.
"Begitu juga dengan kita. Kita tidak tahu kompetisi liga 2 ini kapan kembali akan bergulir. Dalam hal ini kita juga minta kepada anak-anak agar bisa menjaga kondisi dan latihan terus secara profesional agar bagaimana kedepannya agar PSPS Riau akan lebih baik. In Sya Allah saya akan berusaha semaksimal mungkin menaikkan tingkat PSPS Riau ini," harapnya.
Sementara Presiden PSPS Riau Norizam Tukiman menjelaskan, pascaditundanya Kompetisi Liga 2 selama dua pekan tidak semua pemain PSPS balik ke Pekanbaru.
"Pemain akan berkampung di Deli Serdang. Tapi ada juga sebagian manajemen dan juga pemain cadangan yang memohon untuk pulang kampung karena cuti agak panjang," ujar Norizam.
Norizam mengatakan, tidak mengetahui kapan kompetisi akan bergulir. Apakah nanti penundaannya akan diperpanjang atau tidak.
"Jadi ada pemain cadangan-cadangan yang ingin untuk pulang ke kampung atau balik dulu. Itu akan kita pertimbangkan. Tetapi pemain saat ini masih di Deli Serdang," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Riau Edwar Riansyah mengatakan, kompetisi Liga 2 dihentikan selama dua pekan.
"Kemudian untuk Liga 1 awalnya dihentikan selama 1 pekan, tetapi saat ini sudah ada pemberitahuan kalau dihentikan untuk sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan," ujar Edwar Riansyah.
Lanjutnya, sementara untuk kompetisi Liga 3 sejauh ini belum ada pemberitahuan akan dihentikan. Pasalnya, penyelenggaraan kompetisi liga 3 masih dikelola Asprov PSSI masing-masing.
"Tetapi kita tetap menunggu arahan dan terus berkoordinasi dengan PSSI pusat terkait penyelenggaraan Liga 3," Katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk Liga 3 Grup D dipastikan digelar tanpa suporter maupun penonton. Sementara untuk yang Grup A, B dan C tidak ada perubahan, boleh digelar dengan penonton atau suporter.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan rapat bersama dengan pihak kepolisian dan panitia sehingga disepakati keputusan tersebut. Keputusan ini harus diambil untuk menghindari potensi adanya kericuhan.
"Terlebih di Stadion Tumpal Sinaga untuk tribun penontonnya sangat terbatas, tidak memungkinkan dua suporter berada dalam satu tempat," terangnya.
"Makanya untuk menghindari potensi kericuhan, akhirnya diambil keputusan untuk menggelar pertandingan tanpa penonton atau suporter," sebutnya.
Edwar mengajak agar bersama-sama kita melaksanakan keputusan bersama ini demi menjaga pelaksanaan Liga 3 agar tidak ditunda dan tetap berlangsung.(dof)