LONDON (RIAUPOS.CO) - Uang hasil dari penjualan Chelsea oleh Roman Abramovich ditakutkan bakal diberikan ke tentara Rusia yang kini diperintahkan Presiden Vladimir Putih untuk menginvasi Ukraina.
Kamis (3/2/2022) dini hari WIB, Abramovich merilis pernyataan resmi bahwa dia akan menjual Chelsea. Sepekan terakhir muncul gosip terkait hal itu dan kini pernyataan resmi Abramovich mengonfirmasinya.
"Saya ingin merespons spekulasi di media dalam beberapa hari terakhir terkait hubungan saya sebagai pemilik Chelsea FC. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya selalu mengambil keputusan dengan mengutamakan kepentingan klub," ujar Abramovich, seperti dilansir Daily Mail.
"Dalam situasi ini, saya telah mengambil keputusan untuk menjual klub, sebab saya percaya inilah yang terbaik untuk klub, fans, para pekerja, juga untuk sponsor dan partner."
Dalam pernyataan tersebut, Abramovich menegaskan bahwa semua keuntungan dari hasil penjualan Chelsea bakal diberikan kepada semua korban perang di Ukraina.
Uang penjualan Chelsea tersebut kabarnya tak hanya akan diberikan kepada masyarakat Ukraina yang mengalami cedera, berduka karena kehilangan keluargan, atau terdampak perang.
The Guardian kini mengklaim bahwa uang tersebut akan diberikan kepada seluruh korban perang dan kewarganegaraan mereka tak menjadi masalah.
Artinya, bisa jadi uang tersebut juga akan diberikan kepada para tentara Rusia yang mengalami luka atau meninggal dunia di medan perang.
Hingga kini sudah ada empat pihak yang kabarnya siap untuk mengakuisisi Chelsea dari Abramovich, salah satunya adalah orang terkaya Inggris, Sir Jim Ratcliffe.
Calon kedua adalah Stephen Ross. Ia adalah seorang pengusaha kaya raya asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang real estate. Ross merupakan penggagas turnamen pramusim International Champions Cup.
Selanjutnya adalah Hansjorg Wyss, seorang miliarder asal Swiss. Kabarnya, Wyss akan bergabung dengan pengusaha Amerika Serikat, Todd Boehly untuk membeli Chelsea.
Sumber: The Guardian/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun