PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kabar perpindahan home base PSPS Riau ke Batam ternyata bukan isu belaka. Manajer PSPS Riau Nurmiadiboy menanggapi kabar yang beredar tentang rencana kepindahan home base PSPS Riau ke Batam.
Nurmiadiboy pun tidak membantah terkait kabar tersebut. Bahkan, saat ini pihak manajemen PSPS Riau sudah berada di Batam. Manajemen PSPS Riau mengajukan dua stadion untuk dinilai. Stadion tersebut adalah Stadion Temenggung Abdul Jamal dan Stadion Gelora Citramas, Batam.
''Iya, sepertinya begitu. PSPS Riau akan pindah home base ke Batam. Saat ini masih tahap Risk Assessment Stadion. Ada dua stadion. Stadion Temenggung Abdul Jamal dan Stadion Gelora Citramas, Batam,”ujar Nurmiadiboy, Selasa (3/1).
Lebih lanjut dikatakannya, hingga saat ini manajemen PSPS Riau masih menunggu jadwal kepastian lanjutan Liga 2 dan belum melakukan pemanggilan terhadap pemain. Saat ini para pemain masih tengah latihan mandiri.
''Kami belum memanggil pemain. Kami masih menunggu kepastian lanjutan Liga 2. Sampai hari ini belum ada ketentuan kepastian lanjutan Liga 2. Memang sudah ada dijadwalkan tetapi kan kepastiannya belum. Kami masih menunggu informasi dari PSSI pusat,” kata Nurmiadiboy.
Untuk diketahui, manajemen PSPS Riau meliburkan pemain sejak awal Oktober lalu. Saat itu, PSSI menghentikan sementara Liga 1 dan Liga 2 akibat tragedi Kanjuruhan, Malang, Jatim. Hingga saat ini belum ada kepastian jadwal kompetisi Liga 2 bergulir meskipun kompetisi Liga 1 telah mulai bergulir.
Sementara itu, Sekjen Asprov PSSI Riau Agus Syamsir menyayangkan perpindahannya home base PSPS Riau ke Batam. Pasalnya, PSPS berpusat dari Pekanbaru dan lahir dari kumpulan klub-klub yang di Pekanbaru.
''PSPS Riau memang harus ada di Pekanbaru karena pusatnya kan memang di Pekanbaru,” ujar Agus.
Ia berharap agar para pengusaha di Riau bisa membalikkan lagi ke asalnya yaitu ke Pekanbaru, Riau.
''Namanya juga Persatuan Sepakbola Pekanbaru dan Sekitarnya atau yang disingkat PSPS ya memang harus berada di Pekanbaru. Intinya, kami sangat menyayangkan lah,”ungkapnya.(eca)
Laporan DOFI ISKANDAR, Pekanbaru
