ZURICH (RIAUPOS.CO) - Kehadiran Guanyu Zhou di pentas Formula 1 (F1) mulai musim 2022 diharapkan bisa memberikan dampak besar untuk F1. Kehadiran pembalap 22 tahun itu diharapkan bisa berdampak pada pasar Cina. F1 tampil di Shanghai sejak 2004. Namun, sampai saat ini dianggap belum maksimal menarik minat fans baru dari negara tersebut.
Zhou musim ini akan membalap penuh untuk tim Alfa Romeo. Menggunakan mesin Ferrari, dia bakal berpasangan dengan Valtteri Bottas yang baru hengkang dari Mercedes. Dia pun bakal tercatat sebagai pembalap Cina pertama dalam sejarah yang tampil secara penuh di balapan F1. Sebelumnya, memang ada nama Ma Qinghua dari Cina sebagai pembalap F1 pada 2012 dan 2013. Qinghua membalap bersama tim HRT dan Caterham. Namun, saat itu Qinghua hanya berstatus sebagai test driver.
Nah, Zhou musim lalu mencatatkan raihan apik di dua ajang sekaligus. Dia finis di posisi ketiga klasemen pembalap F2 bersama tim UNI-Virtuosi Racing. Pembalap kelahiran Shanghai tersebut juga menjadi kampiun ajang F3 Asian Championship bersama tim Abu Dhabi Racing by Prema.
Pada 2021 Zhou tercatat sebagai development driver tim Alpine Renault. Pada awal musim lalu pula, dia mendapat kesempatan turun di trek F1 secara resmi. Dia tampil pada sesi latihan bebas pertama (FP 1) GP Austria menggantikan Fernando Alonso. Alonso saat itu memuji kemampuan Zhou menggantikan posisinya. "Dia sudah siap berada di F1,"ucap Alonso dilansir situs resmi F1.
Team principal Alfa Romeo, Fred Vasseur, sangat yakin kehadiran Zhou tidak hanya akan memberikan dampak besar untuk timnya, tetapi juga untuk F1 secara keseluruhan. Dia bahkan menyebut sudah mampu mendapatkan beberapa sponsor baru hanya beberapa hari setelah resmi mengontrak Zhou. Itu dari perusahaan-perusahaan Eropa yang punya keinginan menembus pasar Cina.(jpg)