PADANG (RIAUPOS.CO) -- Gelar juara yang berhasil dikunci Bali United di pekan ke-30 terasa belum lengkap. Sebab, belum ada ceremony dan trofi juara yang diberikan. Kepastian juara juga didapat di kandang lawan, Stadion Haji Agus Salim, Padang, Senin (2/12).
Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco merasakan kehambaran itu. Gelar juara yang diraih saat ini berbeda dengan saat bersama Persija Jakarta musim lalu. "Tidak ada piala. Padahal, kami ingin foto dan selebrasi," ujarnya.
Dia dan skuadnya merasa canggung kemarin sore. Setelah wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit akhir, pelatih asal Brasil itu hanya memeluk satu per satu anak asuhnya sembari menyanyikan chant "Champione Champione". "Rasanya ada yang kurang. Tidak ada sambutan. Rasanya seperti menang biasa,"ungkap Teco.
Di Stadion Haji Agus Salim juga tidak ada fans Bali United. Karena itu, dia merasa kurang berkesan. Dia hanya bisa bernyanyi-nyanyi dengan meriah di ruang ganti. "Saya harap nanti ketika bermain di kandang lawan Persipura (8/12), piala itu sudah ada untuk kami," tuturnya.
Teco mengaku benar-benar merasakan atmosfer juara ketika bersama Persija musim lalu. "Stadion juga penuh suporter. Jadi, kami benar-benar berpesta," ucapnya. Tetapi, skuad Serdadu Tridatu –julukan Bali United– tetap bangga dan bersukacita. Apalagi, manajemen sudah menyiapkan bonus yang berbeda dari biasanya. Hal itu diungkapkan Manajer Bali United Yabes Tanuri kepada JPG. Tetapi, Yabes enggan menyebutkan jumlahnya. "Yang jelas berbeda. Itu masalah internal. Pasti kami apresiasi gelar ini," katanya.(rid/c20/ali/jpg)