TIMNAS JERMAN

Joachim Low Ingin Berdamai dengan Ozil

Olahraga | Sabtu, 03 Juli 2021 - 01:07 WIB

Joachim Low Ingin Berdamai dengan Ozil
Joachim Low dan Mesut Ozil saat tampil di Piala Dunia 2014 Brazil. (REUTERS/BILD)

LONDON (RIAUPOS.CO) – Pelatih Joachim Low resmi meninggalkan tim nasional Jerman Der Panzer tersingkir di babak 16 besar Piala Eropa 2020. Setelah meninggalkan Timnas Jerman, langkah pertama yang dilakukan Low adalah mencoba berdamai dengan mantan anak asuhnya, Mesut Ozil.

Sebagaimana diketahui, perseteruan antara Low dan Ozil sempat memuncak saat mantan pemain Arsenal itu memutuskan mundur dari Timnas Jerman pada 2018. 


Pemain Fenerbahce tersebut memilih pensiun karena merasa terhina oleh Federasi Sepakbola Jerman (DFB) setelah dirinya berfoto dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

MSayangnya keputusan Ozil untuk pensiun membuat Low kecewa. Sebab, pemain berusia 32 tahun itu meninggalkan Timnas Jerman tanpa berkonsultasi secara langsung dengan Low.

Bahkan hingga saat ini, ia tidak mendapat penjelasan secara langsung dari Ozil terkait permasalahan tersebut. Yang terjadi, kekecewaan Low terhadap pemain berposisi gelandang serang itu masih membekas.

“Mesut Ozil meninggalkan timnas tanpa berkonsultasi dengan saya sebelumnya dan itu merupakan kekecewaan besar bagi saya," ungkap Low, dikutip dari Goal, Kamis (1/7/2021) lalu.

Namun, kini hal positif muncul dari pikiran Low. Ia ingin menyelesaikan masalahnya dengan Ozil yang tak kunjung menemui titik terang. Karena itu, setelah meninggalkan Timnas Jerman pada 12 Juli 2021 nanti, ia berharap bisa bertemu dan menuntaskan permasalahan yang terjadi di antara mereka.

"Akan tiba saatnya kami akan berbicara atau bertemu lagi. Pada titik tertentu, akan tiba saatnya kami akan membicarakan sesuatu dan mengesampingkan semuanya,” tutur pelatih berusia 61 tahun tersebut.

“Kenangan ini kemudian juga akan menjadi positif bagi kami. Dia (Ozil, red) adalah pemain yang sangat penting dengan keterampilan yang hebat,” imbuh Low.

Perpaduan Ozil dan Low sempat menghasilkan prestasi luar biasa bagi Timnas Jerman. Perpaduan keduanya membuat Jerman juara Piala Dunia 2014 setelah di final menang 1-0 atas Argentina.

Sementara itu, Low sendiri gagal mengakhiri kariernya di Timnas Jerman dengan baik. Pada turnamen terakhirnya di Piala Eropa 2020, Low gagal membawa Der Panzer melangkah jauh dan terhenti di babak 16 besar usai menyerah 0-2 dari Inggris.

Setelah ini, Low pun akan menyerahkan tongkat estafet kepelatihan Timnas Jerman kepada mantan pelatih Bayern Muenchen, yakni Hansi Flick. Uniknya,  Flick merupakan asisten  Low saat membawa Jerman juara Piala Dunia 2014.

Ozil sendiri sangat marah dengan perlakukan DFB kepada dirinya. Dia dianggap sebagai pengkhianat Jerman setelah rilis fotonya bersama Erdogan itu. Padahal menurutnya wajar-wajar saja sebagai orang yang lahir dari keluarga asal Turki, dihargai oleh Presiden Turki, atas prestasinya yang membanggakan orang-orang Turki meski membela negara lain.

Yang paling keras mengkritik Ozil ketika itu adalah Presiden Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge. Menurut Rummenigge, apa yang dilakukan Ozil sangat tidak pantas dilakukan oleh pemain Jerman. Rummenigge menuduh Ozil membantu kampanye Erdogan.

Karena masalah itu, termasuk kekisruhan dalam Timnas Jerman yang jadi juru kunci penyisihan grup di Piala Dunia 2018 --termasuk kalah 0-2 dari Korea Selatan-- Ozil memutuskan mengundurkan diri. Di kejuaran yang digelar di Russia tersebut, Ozil juga dituding sebagai biang keladi karena dianggap memperuncing masalah yang menjurus pada persoalan rasial.

Pertikaian itu sampai membuat DFB tak memberikan pertandingan perpisahan kepada Ozil. Namun Ozil menilai, DFB memang tak banyak menghormati pemain-pemainnya yang sudah berjuang untuk negara. Dia mencontohkan bagaimana Michael Ballack yang disingkirkan dari timnas, juga tak diberikan pertandingan perpisahan.

 

Sumber: Goal/News/Bild
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook