JEREZ (RIAUPOS.CO) - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengalami cedera arm pump sehingga performanya menurun di MotoGP Spanyol 2021 dan harus puas finis di posisi ke-13.
Quartararo seolah tak punya hambatan berarti untuk memenangkan balapan MotoGP Spanyol 2021 saat ia punya selisih lebih dari 1 detik atas Jack Miller di sisa 11 lap. Namun setelah itu penampilan Quartararo terus merosot dan hasilnya dengan mudah disusul Miller di lap berikutnya.
Tak hanya Miller, Quartararo juga disusul oleh pembalap-pembalap lain di belakangnya tanpa bisa memberikan perlawanan berarti. Quartararo akhirnya harus puas finis di posisi ke-13 dan hanya mendapat tambahan tiga poin.
Hal tersebut membuat Quartararo akhirnya harus tergusur oleh Pecco Bagnaia di klasemen MotoGP 2021. Bagnaia mengoleksi 66 poin dan unggul dua poin atas Quartararo.
Setelah balapan usai, Quartararo disebut mengalami cedera arm pump. Cedera arm pump adalah masalah umum yang dialami oleh pembalap-pembalap MotoGP. Quartararo sendiri pernah mengalami masalah ini pada 2019 lalu.
Dikutip dari Sport Reviews, arm pump adalah kondisi ketika otot lengan merasakan nyeri, bengkak, dan bahkan terkadang kaku.
Pada kondisi arm pump, otot memompa darah terlalu banyak namun tidak bisa mengalir dengan baik. Saat otot membesar namun menghadapi "penghalang" yang kokoh, hal itu membuat aliran darah dari dan ke otot menjadi terputus serta membuat otot tidak bisa merespons dengan baik.
Dampaknya, lengan menjadi bengkak karena tegang dan terasa lebih keras. Di waktu yang bersamaan, tangan juga menjadi kesemutan, mati rasa, dipadu rasa sakit. Ini yang membuat pembalap akan kesulitan dalam mengendalikan kendaraannya, terutama saat di tikungan. Quartararo terlihat mengalami kesakitan saat di tikungan.
Pembalap Moto2, Sam Lowes, menggambarkan kondisi ketika seorang pembalap mengalami cedera arm pump. Sam Lowes menilai cedera arm pump mengganggu koordinasi antara otak dengan tangan.
"Ketika seorang pembalap merasakan arm pump, hal tersebut tidak akan pernah jadi masalah kecil. Ketika pembalap merasakannya, pasti akan merasa sakit," jelasnya.
"Sungguh buruk (saat mengalami arm pump, red), karena ketika pembalap mulai merasakannya, hal itu membuat balapan terasa sangat panjang. Pembalap akan mengalami kesulitan. Sulit untuk memimpin balapan pada kondisi itu," ucap Sam Lowes.
Sumber: MotoGP/News/Sport Reviews/Crash
Editor: Hary B Koriun