DOHA (RIAUPOS.CO) – Der trainer timnas Jerman Hans-Dieter Flick awalnya yakin timnya bisa melaju mulus di Piala Dunia 2022. Meski kali ini dia hanya membawa dua striker minim caps, yakni Niclas Fullkrug dan Youssoufa Moukoko.
Tetapi, setelah berjalan dua matchday fase grup, Hansi (sapaan Flick) harus mengakui bahwa kehadiran striker sangat krusial. Itu terbukti ketika Fullkrug jadi penyelamat dengan golnya ketika Jerman ditahan Spanyol 1-1 pada matchday kedua (28/11).
Itu jadi gol kedua dalam 3 caps-nya. Hebatnya, dia hanya bermain 20 menit. Ketika kalah 1-2 dari Jepang pada matchday pertama (23/11), Fullkrug malah hanya main 11 menit.
Ya, dalam dua laga itu Flick kukuh tampil dengan strategi false nine di starting XI. Kai Havertz saat melawan Jepang dan Thomas Muller ketika bersua Spanyol. Dan situasi tersebut sangat mungkin tidak berlaku menjelang matchday pemungkas melawan Kosta Rika dini hari nanti (siaran langsung mOji/Champions TV World Cup 1/Vidio pukul 02.00 WIB).
Hal itu disebabkan Jerman yang tidak sekadar wajib menang. Tapi juga harus dengan skor besar. Selain itu, Jerman perlu bantuan Spanyol untuk mengalahkan Jepang pada waktu bersamaan. Nah, menjadikan Fullkrug sebagai starter bisa menjadi upaya pertama Jerman mengejar gol cepat dini hari nanti.
Sementara itu, terkait keengganan Flick menggunakan striker sebagai starter pada dua matchday sebelumnya, sangat mungkin ada trauma yang tersisa pada edisi 2018.
Kala itu Jerman selalu memainkan Timo Werner sebagai striker dalam tiga matchday fase grup. Hasilnya? Dia nirgol dan Jerman gagal lolos dari fase grup.
”Semoga aku bisa membayar kepercayaan (dengan membuat gol-gol bagi Jerman, red) dalam waktu yang cukup lama. Bukan sekadar di satu pertandingan (melawan Spanyol),” ucap Fullkrug kepada Bild.
Striker Werder Bremen itu bisa dibilang memang memiliki DNA penyelamat Die Mannschaft. Sebelum golnya melawan La Furia Roja, Fullkrug sudah melakukannya ketika Jerman mengalahkan Oman pada laga persahabatan (16/11).
Laga tersebut sekaligus jadi debut caps-nya bersama Jerman. Lagi-lagi, striker 29 tahun tersebut mencetak gol dengan status pemain pengganti. Artinya, dalam tiga caps yang sudah dikoleksi, Fullkrug selalu memulainya dari bangku cadangan. Meski begitu, pantang bagi Jerman terlalu fokus untuk memforsir serangan.
Sebab, Kosta Rika hanya perlu hasil seri untuk melenggang ke fase knockout ketiga dalam enam kali partisipasi mereka.
”Kami akan menghadapi Jerman dengan tekanan yang sama seperti dua matchday sebelumnya. Tetapi, bedanya, mimpi kami (lolos ke fase knockout, red) sudah di depan mata dan kami akan berusaha sekuat tenaga mewujudkannya,” ujar pelatih Kosta Rika Luis Fernando Suarez kepada ESPN.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman