BUDAPEST (RIAUPOS.CO) – Finis di posisi keenam di GP Hungaria, Ahad (31/7/2022) bukanlah hasil yang diinginkan pembalap Ferrari, Charles Leclerc. Pembalap asal Monako tersebut juga mempertanyakan strategi timnya yang menariknya ke pit stop pada lap ke-39. Tujuannya, mengganti ban medium menjadi hard.
Leclerc mengatakan, keputusan itu adalah pangkal masalah dirinya gagal kompetitif di tengah balapan. Menggunakan ban hard di Sirkuit Hungaroring yang sedang dalam suhu rendah karena gerimis membuat dia kesulitan mendapatkan grip.
”Saya sudah menjelaskan (lewat radio), saya ingin mempertahankan ban medium selama mungkin. Tapi, ternyata kami melakukan pit terlalu dini untuk ban hard. Saya masih bertanya-tanya tentang keputusan itu,” ucap pembalap 24 tahun tersebut seperti dilansir Motorsport.
Saat diminta masuk pit stop, Leclerc sedang memimpin balapan. Dia kembali ke lintasan menggunakan ban hard dengan berada di posisi ketiga.
Namun, kondisi itu hanya bertahan lima lap. Pembalap Red Bull Max Verstappen yang menggunakan ban medium lantas menyalipnya.
Leclerc akhirnya masuk lagi ke pit stop pada lap ke-55 untuk mengganti ban menjadi soft. Namun, keputusan itu sudah terlambat. Leclerc kembali ke lintasan dengan berada di posisi keenam dan bertahan sampai finis di lap ke-70.
Hasil GP Hungaria itu membuat poin Leclerc makin jauh dari Verstappen di klasemen pembalap. Kini keduanya terpaut 80 poin.
”Sebelum membicarakan peluang juara dunia, lebih baik kami berbicara dulu di dalam internal tim. Kami harus berbicara bagaimana menjadi tim yang lebih baik. Menjalani balapan seperti ini membuat frustrasi,” keluh Leclerc.
Team Principal Ferrari Mattia Binotto langsung merespons keluhan pembalapnya. Dia menyebut tidak ada yang salah dengan strategi yang diambil timnya.
Binotto malah menyebut performa mesin Ferrari yang tak semoncer di hari kualifikasi membuat Leclerc kehilangan banyak waktu saat menggunakan ban hard.
”Kami sudah melakukan simulasi sebelumnya. Langkah itu kami ambil untuk menjaga posisi (Leclerc) dari Max (Verstappen). Memang di awal akan sulit, namun setelah itu seharusnya bisa berjalan dengan baik,” ucap Binotto.
Akibat serangkaian blunder yang dibikin tim strategi Ferrari, kabarnya Binotto bakal segera kehilangan posisinya di jeda musim panas ini.
Mantan pembalap F1 Ralph Schumacher, yang kini menjadi pundit menyebut setidaknya ada dua orang di paddock F1 yang posisinya tidak aman.
”Mereka adalah Mattia (Binotto) dan Daniel (Ricciardo) yang kini berada di bawah klasemen. Untuk Mattia, ketika seseorang mendapatkan peluang emas meraih gelar juara (bersama Ferrari) tetapi dia membuangnya dengan sia-sia karena kecerobohannya, maka dia dalam bahaya,” ujarnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman