HAIFA (RIAUPOS.CO) – Ciuman Jose Mourinho yang mendarat di kepala Lucas Moura, Ahad (31/7/2022) bukan hanya karena dia masih mengenali winger Tottenham Hotspur tersebut.
Melainkan juga menunjukkan kedekatan Mourinho dengan mantan anak asuhnya semasa menangani Spurs (2019–2021). Ditambah motivasi bahwa Spurs telah salah melengserkannya, Mourinho sukses membawa AS Roma mengalahkan The Lilywhites 1-0 dalam laga pramusim di Sammy Ofer Stadium, Haifa, tersebut.
Bek Roger Ibanez mencetak satu-satunya gol lewat skema set piece dari sepak pojok sebelum setengah awal permainan. Pelatih Spurs Antonio Conte terlihat sewot menyaksikan anak asuhnya kebobolan melalui cara tersebut. Skema yang musim lalu menjadi titik lemah Spurs.
”Pemain paham bahwa kami tidak boleh kalah meski hanya dalam pertandingan pramusim. Malam ini (kemarin, Red) kami kalah karena satu detail,” omel Conte kepada Spursplay.
Satu detail yang menjadi titik fokus Conte untuk dibenahi pada musim 2022–2023.
”Kalau ingin naik level, kami pun harus berhati-hati dengan detail tersebut,” sambung pelatih berjuluk The Godfather itu.
Di Premier League musim lalu, Spurs kebobolan lewat skema set piece sebanyak 10 kali. Lebih banyak daripada Manchester City, Chelsea, maupun Arsenal.
Ketika Spurs masih ditangani Mourinho, kebobolan bola-bola set piece juga menjadi handicap. Lewat akun Instagram, Mourinho sangat senang bisa mengalahkan mantan klubnya.
Juga unggul adu taktik dengan Conte yang pernah menjadi seteru ketika The Special One menangani Manchester United dan The Godfather menukangi The Blues.
”Satu hal hebat yang terjadi di sepak bola adalah ketika kalian menghadapi orang-orang yang berseberangan dengan kalian (dan memenanginya, red),” tulis Mourinho yang lebih banyak kalah (4 kali) daripada menang (2 kali) ketika menghadapi Conte dalam total 7 pertemuan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman