Tunjukkan Eksistensi Kempo, Beri Dampak Ekonomi bagi Masyarakat

Olahraga | Sabtu, 02 Juli 2022 - 15:07 WIB

Tunjukkan Eksistensi Kempo, Beri Dampak Ekonomi bagi Masyarakat
Peserta pemantapan teknik dan ujian kenaikan tingkat nasional Wilayah Barat ke-1 mengikuti ujian teori, Jumat (1/7/2022) malam. (PANITIA PELAKSANA GASNASWIL BARAT 1 FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - GASHUKU Nasional Wilayah (Gasnaswil) Barat 1 Shorinji Kempo Indonesia 2022, yang digelar 1-3 Juli ini akan menghadirkan 100 kenshi atau atlet kempo dari berbagai provinsi di Sumatera bagian barat. Iven nasional ini diharapkan bisa semakin menunjukkan eksistensi kempo di Riau dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.

Dimulai sejak Jumat (1/7), Gasnaswil Barat 1 ini akan resmi dibuka, Sabtu (2/7) pagi oleh Ketua Pengprov Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (Perkemi) Riau Kompol Razif SH serta dihadiri AKBP Vera Taurensa SS MH selaku pelatih dan Sekretaris Umum Pengprov Perkemi Riau juga para pelatih dan pengurus Perkemi Riau serta Perkemi seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau.


Ketua Pelaksana Gasnaswil Barat 1 2022, Drs H Syoffaizal MSi kepada Riau Pos, Jumat (1/7) mengatakan, penunjukan Kota Pekanbaru sebagai tuan rumah adalah sebuah prestasi. "Kegiatan yang dikemas dengan baik juga memberikan kesan yang baik. Agar eksistensi kempo di Riau semakin baik dan maju ke depannya," jelas Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru ini.

Lebih lanjut dipaparkannya, kegiatan berskala nasional ini dapat memberikan dampak positif mendukung perekonomian masyarakat. "Baik itu tempat pelaksanaan, penginapan, kuliner dan tempat-tempat wisata-belanja menarik di wilayah Kota Pekanbaru. Juga memberikan kontribusi perkembangan teknik pada atlit dan calon-calon kenshi kempo Riau," urai Senpai Syoffaizal.

Menambahkan Syoffaizal, Ketua Perkemi Kota Pekanbaru Arif Frans Darmana selaku wakil ketua pelaksana memaparkan, Jumat kemarin para atlet mengikuti pemantapan teknik dan ujian kenaikan tingkat nasional Wilayah Barat ke-1/2022 sudah tiba di Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jalan HR Soebrantas. "Dari pukul 15.00 WIB sudah masuk," jelasnya.

Peserta kata dia malamnya pukul 20.15 WIB mengikuti ujian teori. "Diuji penguasaan teknik sesuai yang diujiankan DAN I, serta DAN II. Penguasaan titik kelemahan juga gerakan halusnya Kempo dalam bentuk kuncian, lalu gerakan keras seperti pukulan tendangan dan bantingan," ungkapnya.

Jumat malam pula pada peserta ujian yang berjumlah 100 an kenshi menyerahkan makalah yang telah ditulis tentang kempo. "Makalah membahas sejarah kempo, bagaimana kempo masuk ke Indonesia, bagaimana pengembangan kempo di daerah, serta pengembangan organisasi," imbuhnya.

Kemudian, sejak Sabtu (3/7) pagi, para peserta sejak pukul 05.00 WIB akan mengikuti maraton, juga peregangan dan pemasaran gerakan dasar. "Pukul 08.00 WIB pembukaan oleh Ketua Perkemi Riau. Setelah itu langsung dipecah ujian DAN I serta DAN II, lalu penyeragaman teknik," singkatnya.(eca)

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook