PADANG (RIAUPOS.CO) - Semen Padang harus banyak melakukan perubahan agar bisa lolos ke final Piala Jenderal Sudirman. Salah satunya, formasi bertahan kemudian memaksimalkan counter attack saat menjamu Pusamania Borneo FC dalam leg kedua babak semifinal di Stadion H Agus Salim Padang, Sabtu (16/1) malam ini.
Startegi ini tidak lazim lagi digunakan Semen Padang. Ya, Nil Maizar sudah saatnya mengubah gaya permainan tim besutannya dengan gaya negatif dominan bertahan, menjadi lebih banyak menyerang. Sebab, itu hanya satu-satunya cara mereka untuk bisa mengejar defisit dua gol dengan kekalahan telak 0-2 di kandang Pusamania, Ahad (10/1) lalu.
Untuk bisa mengembalikan keadaan untuk bisa berlaga dalam partai final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada 24 Januari mendatang, Kabau Sirah harus bisa menang dengan selisih tiga gol. Lantas, apakah Hengki Ardiles dan kawan-kawan bisa melakukannya?
“Kami realistis saja dengan hasil dari leg pertama yang tidak begitu menguntungkan kami. Karena, menang dengan selisih tiga gol melawan tim dengan materi pemain sekuat Pusamania juga tidak mudah,” kata Nil.
“Tapi, ini kandang kami, kami pantang kalah di tanah kami meskipun peluang untuk lolos sangat kecil,” tegasnya.
Srdjan Lopicic (Pusam), sangat berbahaya bagi pertahanan Semen Padang. (ISTIMEWA)
Dengan begitu, mantan pelatih Timnas Indonesia itu mengungkapkan bahwa mereka akan berinisiatif untuk bermain menyerang sejak awal pertandingan dengan menggunakan tiga striker. Penyerang asing asal Liberia, James Koko Lomell beserta Hendra Adi Bayauw dan Nur Iskandar sudah disiapkan untuk menjadi pendobrak pertahanan Pusamania.