Diceritakan Erwin, “serangan” demi “serangan” dari awal sudah terlihat, namun puncaknya setelah jalan pulang. Usai melintasi Jembatan Sultan Abdul Jalil Rachmadsyah (Sabak Auh), pebalap langsung “saling menyerang”. Pebalap terbagi dua kelompok besar. 16 pebalap berada di depan, dan sisanya berada di belakang, dari 49 pembalap yang mengikuti etape III.
Sejak intermediate sprint aksi saling mengejar ini makin kentara terlihat sampai menuju garis finis.
Namun celakanya, 2 km jelang finis, pebalap asal Pelatda Jatim Bambang Suryadi terjatuh. Namun dia dapat bangkit dan menyelesaikan balapan.
Sang juara etape III, Irwandie mengatakan, aksi “serang” antarpebalap membuat dia bersama timnya harus beberapa kali mengubah strategi. Rencana semula tetap lakukan sprint, namun melihat pebalap lain lakukan serangan, strategi terpaksa berubah.
“Kami awalnya tertinggal oleh pebalap lain,” kata dia.
Namun, hal itu cepat diantipasi, sehingga bisa kembali posisi normal, walau dengan segenap jerih payah.