Di samping itu, adalah akomodasi. Dimana penyelenggaraan even ini, jadi lirikan usaha pehotelan dan usaha-usaha mikro, yang tumbuh dengan sendrinya.
Kedepan, Pemkab banyak mengembangkan obyek-obyek dalam menambah khasanah wisata.
Lihat saja, sekarang ini, terdapat taman-taman, water front city, even budaya, wisata religi. Yang semuanya ini sesuai dengan tagline Siak the Trully Malay, dimana Melayu sebenarnya ada di Siak.
Berkaitan dengan sport tourism di Siak ada tiga, Tour de Siak, BMX, dan sepatu roda. Ini jadi iven tahunan dengan memanfaatkan venue yang dimilki.
Kepada Pemprov Syamsuar mengusulkan, bahwa melalu KONI telah disampaikan, cabang olahraga unggulan di Siak, yaitu Sepeda dan Sepatu Roda.
Kiranya dalam hal ini, Pemprov dapat membangun Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar di Siak. Bertujuan selain pembinaan atlet juga pariwisata.
Direktur pertandingan dari PB ISSI Erwin Anwar menambahkan, PB merasa tersanjung. Berawal dari PON lalu di Riau. Siak tuan rumah tiga cabor salah satunya balap sepeda. Usai PON, bupati menyampaikan gagasannya minta pada PB agar dapat menindalanjuti dengan membuat kejuaraan balap sepeda selevel kejurnas.
Namun, dalam perjaannya, terjadi perubahan, agar balap sepeda Siak ini bisa mendunia. Pertama kali digelar TdS diikuti oleh tujuh negara. “Puncaknya Siak dapat kepercayan kejuaraan BMX Asia sebagai prakualfkasi Olimpaide,” kata Erwin.(aal)
