INDONESIA V VIETNAM

Jangan Bergantung Keberuntungan

Olahraga | Selasa, 15 Oktober 2019 - 10:47 WIB

Jangan Bergantung Keberuntungan
LATIHAN: Pemain Timnas Indonesia menjalani latihan di bawah arahan pelatih Simon McMenemy menjelang laga lawan Vietnam pada kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (14/10/2019). (Chandra Satwika/JPG)

GIANYAR (RIAUPOS.CO) -- Raut wajah Simon McMenemy mendadak berubah.  Arsitek timnas Indonesia itu seperti menahan amarah ketika mendengar satu pertanyaan dalam sesi jumpa pers, Senin (14/10). Yakni, pertanyaan soal banyaknya kritik dan ekanan atas hasil buruk timnas di tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2020.  Dalam tiga pertandingan, timnas mencatat hat-trick kalah.  Ini yang kemudian memunculkan keraguan publik jelang laga menjamu Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta malam nanti.

 


"Saya dalam tekanan? Ya, saya sudah merasakan itu ketika setuju jadi pelatih timnas," ujar McMenemy.  

"Ketika saya mewakili 250 juta harapan masyarakat sepakbola negeri ini untuk memberi prestasi, tidak mungkin saya tidak dalam tekanan," tegasnya.

"Lawan Vietnam tentu tidak mudah, tapi saya merasa besok (nanti malam, red) adalah waktunya pembuktian untuk tim," lanjutnya.

Pelatih asal Skotlandia itu membeberkan alasan soal jebloknya performa skuad Garuda.  Lagi-lagi, dia menyoroti soal kebugaran. . Dia merasa sendirian ketika anak asuhnya kelelahan membela timnas, gara-gara Liga 1 yang masih berjalan. "Penjadwalan Liga di Indonesia adalah masalah. Itu harusnya diselesaikan bersama, saya bingung menjawab bagaimana solusinya. Itu harusnya jadi tantangan bersama," katanya.

McMenemy menjelaskan, dirinya sudah memberikan semua opsi untuk mengatasi kondisi fisik pemain. Salah satunya adalah banyak melakukan rotasi pemain di setiap pertandingannya.

"Saya tidak bisa paksa pemain untuk terus berlari. Kalau ada yang lebih segar di bench, saya akan memakainya. Masuk timnas itu standarnya lebih tinggi, tidak boleh dalam keadaan lelah ketika bergabung," terang mantan pelatih Bhayangkara FC itu.

McMenemy menyadari, banyak yang pesimistis dengan laga malam nanti.  Apalagi, Vietnam adalah tim yang memiliki ranking FIFA terbaik di kawasan Asia Tenggara.  Per September lalu, Vietnam nangkring di peringkat ke-84.  Bandingkan dengan Indonesia yang masih terseok-seok di urutan ke-167.  Ketima timnas dibantai Uni Emirat Arab lima gol tanpa balas, Vietnam justru sukses mempermalukan Malaysia di Hanoi dengan skor tipis 1-0.

Namun, McMenemy punya alasan untuk optimistis.  Yakni, soal pemilihan venue laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta.  Menurutnya, stadion yang menjadi kandang Bali United itu, banyak memberikan keberuntungan buat McMenemy.  Ketika masih menangani Bhayangkara FC,  McMenemy selalu menang setiap melawat ke Stadion I Wayan Dipta.  "Saya memang tidak pernah kalah di sini (Stadion Kapten I Wayan Dipta, red), keberuntungan itu dalam dua musim ada di saya," lanjut McMenemy bangga.  

"Tapi saya tetap tidak mau bergantung pada itu," tegasnya.  Artinya, pelatih asal Skotlandia itu ingin kemenangan diraih anak asuhnya melalui perjuangan di lapangan. McMenemy juga menyinggung soal pengalamannya ketika masih menjadi pelatih timnas Filipina.  Pada Piala AFF 2010, skuad asuhannya bisa menaklukkan Vietnam dengan skor 2-0. Hebatnya, kemenangan itu diraih di depan pendukung pendukung Vietnam. McMenemy juga paham kultur sepakbola Vietnam. Satu musim dia pernah berkarir di sana. Yakni ketika membesut tim Dong Tam Long An FC pada 2011.

"Sekarang tentu banyak berubah. Pada 2010 di Piala AFF mainnya mudah ditebak. Tapi sekarang dalam 3-4 tahun terakhir semuanya berubah," ucapnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook