Edy pun membantah tudingan banyak orang yang menyebutnya gila jabatan. ’’Kenapa PSMS tidak saya serahkan, karena PSMS di hatiku. Jangan main-main, saya tendang kau ganggu PSMS. Karena aku cinta sama PSMS. Jangan main-main kalian,’’ ungkapnya.
Dia mengatakan lebih mudah melepaskan jabatan Ketua Umum PSSI, daripada melepaskan PSMS. ’’PSSI kukasihkan, makan kau! Kalau PSMS, jumpa dulu kita. Siapa mau jadi ketua, bersumpah di depanku. Kukasihkan. Karena tak cukup juga waktuku. Kalau ini kukasihkan mendadak, blek. Habislah ini,’’ ucapnya.
’’Terus kekmana siapa yang punya PSMS ini? Rakyat Sumut, Medan atau Kadispora? Kalaulah diiyakan pengadilan, PSMS milik siapa? Kok sekarang ada orang macam-macam sama PSMS, kau (suporter) diam?’’ tanyanya di hadapan suporter yang hadir di lokasi.
Dalam pertemuan ini, selain suporter juga hadir perwakilan klub PSMS yang menyarankan agar ada pertemuan Edy juga 40 klub. Namun, Edy tampaknya tak terlalu merespon hal tersebut. Dia menyatakan semua pihak agar jangan berpikir jadi Ketua PSMS itu banyak uang, melainkan 40 klub disarankannya ikut membantu membiayai PSMS.