“Pelatih saya bilang, saya harus fokus pada diri sendiri dan berusaha mencari kelemahan lawan yang memang sudah saya pahami. Tetapi saya bertekad, sudah masuk final emas harus dikejar,” kata Ibrahim lagi.
Kemenangan ini juga sebagai pembuktian atas keraguan banyak orang yang meremehkannya. Mereka tak yakin kalau dia bisa mengatasi lawannya karena lawan peraih emas SEA Games sebelumnya. “Sekarang terbukti. Kerja keras saya membuahkan hasil,” tambah atlet kelahiran 24 Maret 1997 ini.
Di kelas ini, anak bungsu dari lima bersaudara pasangan Yuli Zarman dan Eti Hasmiati melakoni tiga laga. Di laga pertama ia mengalahkan atlet Myanmar, Aung Kyaw Kyaw dengan poin 36-19. Di semifinal giliran atlet tuan rumah James Tee Chong yang dikalahkan 36-18.
Sementara manajer cabang taekwondo, Rahmi Kurnia, mengaku bangga atas penampilan para atlet Indonesia. Menurutnya, apa yang diraih Ibrahim adalah bukti bahwa taekwondo bisa memberikan prestasi untuk Indonesia. “Mereka sudah tampil maksimal dan sudah berbuat banyak untuk negara. Kemenangan Ibrahim juga menjelaskan bahwa secara mental dia sangat siap meski yang dihadapi adalah juara bertahan SEA Games sebelumnya,” katanya.
