Raja Faisal: Pemindahan Homebase PSPS Menyakiti Masyarakat Riau

Olahraga | Sabtu, 01 Oktober 2022 - 22:41 WIB

Raja Faisal: Pemindahan Homebase PSPS Menyakiti Masyarakat Riau
Raja Faisal saat melatih PSPS Riau musim 2019/2020 lalu. (DOK PRIBADI)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mantan pelatih PSPS Riau, Raja Faisal Febnaldi, sangat menyayangkan pemindahan homebase dari Stadion Utama Riau, Pekanbaru, ke Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatra Utara. Menurutnya, hal ini menyakiti masyarakat sepakbola Pekanbaru.

Kekecewaannya semakin bertambah dengan pernyataan Presiden PSPS, Norizam Tukiman, bahwa dirinya tidak akan membawa PSPS ke Riau lagi. Perkembangan terakhir, Norizam ditengarai sedang menjajaki untuk memindahkan homebase PSPS ke Kepulauan Riau (Kepri). Norizam juga sudah menjual sebagian saham PSPS kepada pengusaha Deli Serdang berdarah Aceh.


"Apa yang dilakukan pemilik PSPS itu telah menyakiti hati masyarakat Riau. Norizam tak mempertimbangkan sisi emosional masyarakat Pekanbaru dan Riau kepada PSPS. Dia juga seolah tak peduli dengan perjuangan orang-orang Riau di masa lalu untuk PSPS," ujar Raja Faisal kepada Riaupos.co, Sabtu (1/10/2022).

Menurut mantan pelatih PSPS musim 2019/2020 ini, PSPS adalah simbol kebanggaan masyarakat Riau dalam dunia sepakbola. Tim ini pernah menjadi salah satu tim terkuat di Liga Indonesia dan sangat disegani, meskipun belum pernah menjadi juara.

"Upaya-upaya yang sudah dilakukan para pengurus PSPS di masa lalu mestinya dihargai. Memindahkan homebase ke daerah lain yang sama sekali tak punya hubungan sejarah dan emosional dengan PSPS, sangat menyakiti para pendukung PSPS dan masyarakat Riau secara keseluruhan," jelas lelaki yang selama tiga musim pernah menangani Persih Tembilahan ini.

Dijelaskannya, mestinya Norizam mempertimbangkan segala aspek, konsultasi dengan pemangku kepentingan sepakbola di Riau, dan tidak secara emosional memindahkannya hanya karena kerusuhan yang dilakukan oleh kelompok suporter Curva North saat PSPS menjamu PSMS Medan beberapa waktu lalu.

Upaya-upaya dialog, kata pelatih Lisensi B AFC ini, mestinya dikedepankan dalam mencari solusi terbaik, bukan malah membawa pergi tim yang sangat dicintai masyarakat Riau ini.

"Secara pribadi, sebagai orang Riau yang pernah melatih PSPS, saya sangat sedih. Apalagi kalau nanti PSPS benar-benar tak pernah kembali ke Riau lagi. Ini sebuah kehilangan besar karena selama ini orang Riau jatuh bangun mempertahankan PSPS agar tetap eksis," jelas mantan wartawan yang ikut mengantar PWI Riau meraih medali emas di Porwanas 2005 Riau ini.

Raja meminta Norizam mempertimbangkan kembali membawa PSPS ke Riau agar sejarah panjang PSPS tidak hilang, dan ikatan emosi dengan masyarakat Riau tidak terputus.

 

Laporan: Hary B Koriun

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook