LONDON (RIAUPOS.CO) – Gareth Southgate menjelaskan keputusannya setelah skuad terbaru Inggris pilihannya mendapat kritik keras. Menjelang jeda internasional bulan depan, di mana Inggris akan menghadapi Skotlandia dan Ukraina, Southgate telah mengumumkan skuad 26 pemainnya.
Ada beberapa keputusan kontroversial dalam skuad karena pemain seperti Raheem Sterling dan James Ward-Prowse absen. Sementara Kalvin Phillips dan Harry Maguire yang jarang tampil untuk klubnya dimasukkan ke dalam skuad The Three Lions.
Ada juga kejutan yang dimasukkan Southgate, seperti Jordan Henderson dan Eddie Nketiah.
“Ini keputusan yang sulit. Raheem tidak terlalu senang dengan hal itu dan saya memahaminya. Saya yakin dia akan menjalani musim yang luar biasa di Chelsea,” ungkap Southgate, dilansir Sportbible.
“Dia tidak tersedia dalam dua pertandingan terakhir dan itu memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk bermain bagus dan membangun diri mereka sendiri.”
“Dengan Kalvin (Phillips), tidak ideal dia tidak bermain sepak bola. Declan Rice adalah satu-satunya pemain Inggris yang menjadi starter di akhir pekan sebagai poros tunggal. Kalvin adalah orang terbaik berikutnya yang melakukan itu. Pemain lain bisa melakukannya, tapi itu bukan posisi terbaik mereka.”
Pelatih The Three Lions itu kemudian menyinggung tentang Maguire, yang belum pernah bermain untuk Manchester United musim ini.
"Ini bukan situasi yang baik jika orang-orang itu tidak bermain sepak bola, namun di beberapa area kami memiliki kedalaman. Di area lain, kami tidak melakukannya," timpal Southgate.
Mengenai Nketiah, pelatih Inggris itu mengatakan: "Eddie datang karena ini adalah area di mana kami ingin melihatnya. Dia memiliki silsilah yang baik, penyelesaian akhir yang sangat baik, pencetak gol terbanyak di tim U-21 dan merupakan pemain yang membuat kami tertarik."
Ketika ditanya apakah dia khawatir dengan reaksi penggemar terhadap Henderson setelah keputusannya pergi ke Arab Saudi, Southgate berkata: “Kami memilih tim karena alasan sepak bola. Ada banyak model kepemilikan klub yang berbeda. Ada banyak pemain berbeda yang bermain di negara-negara dengan keyakinan agama berbeda.”
“Saya tidak tahu mengapa seorang pemain menerima reaksi buruk karena di mana dia bermain sepak bola. Sebenarnya saya agak bingung dengan pertanyaannya.”
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman