Leicester (RIAUPOS.CO) - Moral bertanding Manchester United tengah meningkat jelang laga away ke markas Leicester City di King Power Stadium, Leicester, Jumat (2/9) pukul 02.00 WIB.
Kemenangan beruntun pada dua pekan terakhir, seakan menjadi titik balik MU yang sempat memulai Liga Inggris dengan buruk. Kini tim asuhan Erik ten Hag sudah mengoleksi 6 poin, dan duduk di peringkat 11 klasemen Liga Inggris. Posisi tersebut bisa meningkat jika MU kembali berhasil menambah 3 angka.
Tampil solid bisa menjadi kunci The Red Devils untuk konsisten di jalur kemenangan. Laga pekan ini akan membuktikan apakah MU bisa terus mendulang poin maksimal, atau jutru terpeleset.
Keraguan sempat memayungi MU ketika tumbang dari Brighton dan Brentford pada awal kompetisi Liga Inggris musim ini. Menghadapi 2 tim tersebut skuad besutan Erik ten Hag gagal meraup poin sama sekali, hingga sempat berada di zona merah. Sejumlah persoalan terkuak ketika MU kalah di tangan Brighton dan Brentford.
Salah satunya dari aspek pertahanan. Erik ten Hag sempat mencari beberapa formula yang cocok di lini belakang. Dalam dua laga pertama, Harry Maguire dan Lisandro Martinez dijadikan opsi utama di pos bek tengah. Akan tetapi kombinasi tersebut rupanya tidak berjalan baik, gawang MU justru kebobolan 6 gol. Perubahan lantas terjadi saat MU meladeni Liverpool dan Southampton.
Posisi Maguire sebagai bek tengah kanan ditempati Raphael Varane, untuk menemani Lisandro Martinez. Selama memasang duet Varane-Lisandro, MU bisa bermain disiplin dan mampu membukukan hasil positif. The Red Devils juga berhasil mencatatkan cleansheet pertama mereka di Liga Inggris musim ini, saat menaklukkan Soton 0-1. Erik ten Hag pun tak memungkiri bahwa timnya mulai berkembang sejak kalah dari Brentford pada pekan ke-2.
"(Pemain saya) sekarang mengerti bahwa mereka harus bertindak sebagai sebuah tim, bersatu. Bahwa mereka harus memberikan 100 persen karena 99 persen tidak cukup," ujarnya.
"Mereka harus berjuang untuk setiap bola, dan jika Anda melakukannya maka Anda memiliki dasar yang baik untuk memenangkan pertandingan," tutur ten Hag, usai laga kontra Soton.
Perjuangan MU untuk mencapai konsistensi performa tentu belum berhenti. Duel kontra Leicester menjadi pertaruhan Bruno Fernandes dan kolega. Jika menang, maka hal ini bisa menambah motivasi MU ketika dihadapkan laga sulit.
Misalnya big match kontra Arsenal yang akan dihelat pada 4 September, atau 3 hari usai menantang Leicester. Bertolak belakang dengan MU, Leicester justru masih dibayangi rentetan hasil buruk. The Foxes kerap menjadi bulan-bulanan tim lain, dan hanya membukukan 1 seri dan 3 kali kalah. Akibatnya, klub asuhan Brendan Rogers ini belum mentas dari dasar klasemen.(eca)