Lebih lanjut dikatakannya, dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka seseorang tersebut tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar. Pandemi ini akan berlalu dengan kerja sama seluruh pihak.
“Kami dari Tim Mitigasi PB IDI secara khusus juga mengingatkan kepada para teman sejawat tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk waspada dan tetap menjalankan SOP seperti dalam pedoman standar perlindungan dokter di saat melakukan pelayanan dan saat berada di keluarga dan komunitas,” ujarnya.
Sementara itu, dr Weny Rinawati SpPK MARS, anggota Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI mengingatkan para tenaga kesehatan agar tidak menurunkan kualitas APD yang dikenakan.
“Saat ini standar level APD yang wajib dikenakan oleh para tenaga kesehatan adalah level tertinggi, sesuai dengan resiko tempat melakukan pelayanan. Kami juga berharap agar pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan juga menyediakan APD yang layak bagi para tenaga kesehatan. Sementara itu bagi para tenaga kesehatan yang berpraktik secara pribadi sebaiknya tetap menggunakan APD level sesuai potensi risiko dalam menangani pasien,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah SKp SH MKep MH menjelaskan bahwa sekitar 75 persen perawat yang meninggal akibat Covid-19 umumnya bertugas di kamar rawat inap. Kemungkinan perawat tertular dari pasien sebelum hasil swab mereka (pasien) keluar dari lab (laboratorium) atau orang tanpa gejala (OTG).
“Kami menyadari bahwa para tenaga kesehatan dari berbagai divisi sudah kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19 dan hasil swab yang harus diperiksa. Oleh karena itu, kami juga berharap dukungan pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kualitas perlengkapan pemeriksaan kesehatan sehingga bisa diperoleh hasil yang lebih cepat untuk mengurangi angka penularan di fasilitas kesehatan, termasuk pemeriksaan rutin untuk para tenaga kesehatan,” sebutnya.
Pemerintah Diminta Evaluasi Strategi Penanganan
Jumlah penularan Covid-19 belum juga turun seperti yang diharapkan. Bahkan sempat menembus rekor penambahan harian sebanyak 8.369 kasus pada 3 Desember 2020. Sabtu (5/12), penambahan juga masih tinggi yakni sebanyak 6.027 kasus baru. Dengan adanya penambahan kasus positif ini, maka hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia totalnya mencapai 569.707 orang.
Sementara itu, Ketua DPR-RI Puan Maharani mengungkapkan keprihatinannya, serta meminta pemerintah agar segera melalukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi penanganan pandemi Covid-19 yang sudah menjelang bulan kesepuluh di Indonesia. Puan menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan gotong-royong yang sudah dilakukan pemerintah, tenaga kesehatan, relawan, dan masyarakat dalam melawan pandemi Covid-19. Namun perlu menjadi catatan bagi pemerintah bahwa jumlah kasus baru per hari telah mencetak rekor baru.