JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Hutama Karya (Persero) akan mendapatkan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp28,84 triliun pada tahun 2023. Anggaran tersebut akan digunakan untuk melanjutkan penyelesaian tugas pemerintah terkait proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama PT hutama Karya, Budi Harto dalam acara Ngobrol Pagi di Kementerian BUMN, Kamis (29/9/2022). Ia mengatakan, kehadiran tol di Sumatera ini didorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun, karena secara finansial kurang, maka pemerintah menugaskan Hutama Karya dalam pembangunannya.
“Pemerintah hadir dengan menugaskan Hutama Karya sejak tahun 2014 melalui Perpres Nomor 100 tentang Penugasan Pembangunan Tol di Sumatera yang telah diperbaharui menjadi Nomor 117 pada tahun 2015,” kata Budi.
Ia menjelaskan, suntikan dana sebesar Rp28,84 miliar akan digunakan untuk melanjutkan proyek jalan tol Sumatera tahap 2 sampai Jambi. Adapun panjang ruas tersebut sekitar 200 kilometer (Km) dan akan mengoneksikan Dumai, Pekanbaru, sampai Padang.
“Ini akan segera dilaksanakan dengan sumber PMN yang akan kami terima, Hutama Karya, pada tahun 2023,” jelasnya.
Sementara itu, pada akhir tahun 2022 nanti, Hutama Karya akan menerima alokasi PMN sebesar Rp31,35 triliun. Adapun total dana PMN yang telah diterima sejak tahun 2014 yakni sebesar Rp52 triliun.
Dana tersebut telah didistribusikan untuk pendanaan 13 ruas JTTS sepanjang 1.100 Km. Sehingga nantinya, kata Budi, jalan Tol Trans Sumatera akan lebih panjang lagi dan mencapai 1.250 Km pada pertengahan tahun 2024.
Budi menambahkan, seluruh pembangunan JTTS tahap pertama yang sedang dibangun dan diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2023.
“Tahap I sebagian ruas telah beroperasi dan sisanya dalam tahap konstruksi,” ungkap Budi.
Ia memastikan, nantinya seluruh JTTS yang dibangun akan menghubungkan pusat-pusat perekonomian di Sumatera, yakni Bakauheni- Lampung-Palembang dengan jalur utama adalah Jambi. Adapun saat ini, sejumlah ruas tol yang sudah beroperasi di Sumatera, meliputi Medan-Binjai, Bakauheni-Terbanggi Besar, Palembang-Simpang Indralaya, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Pekanbaru-Dumai.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman