Meski dapat kelonggaran dari pemerintah, lanjut Sarman, pengusaha mal berkomitmen untuk melaksanakan aturan wajib vaksin bagi pengunjung dan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Pelaku usaha akan siap dan patuh melaksanakan aturan PPKM yaitu kewajiban pengunjung yang sudah divaksin, prokes yang ketat, jumlah pengunjung dan jam operasional yang sudah ditetapkan serta mendukung penuh program vaksinasi nasional," tambahnya.
Menurut Sarman, pengusaha mendukung rencana pemerintah untuk memformulasikan aturan supaya masyarakat dapat tetap beraktivitas meskipun pandemi belum usai. Harapannya, pola atau formula tersebut dapat diterapkan untuk enam sektor yaitu perdagangan, perkantoran, transportasi, pariwisata, keagamaan dan pendidikan.
"Ini antisipasi Pemerintah yang perlu kita apresiasi dan dukung karena kita tidak tau sampai kapan pandemic covid 19, apakah setahun, dua tahun atau lebih tidak ada yang mengetahui pasti," imbuhnya.
Sebagai informasi, pada PPKM lalu yang telah berakhir 16 Agustus aturan pengunjung mal hanya diperbolehkan 25 persen dan restoran hingga cafe dilarang menyediakan makan di tempat atau hanya take away.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani optimistis target pemerintah yang mematok pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5-5,5 persen year on year (yoy) bisa tercapai. "Tahun depan pertumbuhan ekonomi masih akan ditentukan oleh pengendalian pademi virus corona dari sisi kesehatan," ujarnya.
Dari sisi perekonomian sektor riil, Hariyadi mengatakan tahun depan dunia usaha akan mendapatkan ancaman berupa beban utang yang besar selama 2020-2021. Di sisi lain, pendapatan perusahaan diprediksi masih belum setinggi periode sebelum pandemi virus corona. Hariyadi memperkirakan pemburukan kondisi keuangan tersebut paling tidak akan tercermin pada sektor-sektor usaha yang paling terdampak pandemi antara lain transportasi, pariwisata, termasuk hotel, restoran, dan kafe. "Stimulus-stimulus seperti subsidi bunga dan pemotongan utang diharapkan dapat diberikan tentu dengan melihat secara spesifik kondisi di masing-masing sektor usaha karena berbeda-beda," tegas Hariyadi.
Per 17 Agustus 2021 ini, Satgas mencatat sudah 54 juta orang yang telah divaksinasi dengan dosis pertama atau sekitar 26 persen dari total populasi Indonesia. Kemudian 29 juta diantaranya atau 14 persen telah menerima suntikan kedua.
Suplai vaksin akan terus ditambah sesuai kebutuhan sampai Desember 2021 dengan proyeksi total 261 juta dosis. Jumlah ini masih bisa bertambah dengan berbagai perjanjian kerjasama bilateral yang sampai saat ini terus dilakukan.
Pencapaian target vaksinasi kata Wiku dapat terwujud jika didukung sinkronisasi data pusat dan daerah. Kemudian juga lancarkan operasional logistik sehingga vaksin dapat diterima oleh daerah tepat waktu dalam waktu yang memadai sesuai kebutuhan.
Kemarin (17/8), Indonesia mendapatkan bantuan 150 ventilator dari Amerika. Duta Besar Amerika Sung Kim menuturkan bahwa 150 ventilator ini merupakan sumbangan dari masyarakat di New York. "Ini untuk memulihkan lebih banyak orang dari Covid-19," ucapnya.
Selain sumbangan ini, Amerika juga telah memberikan sumbangan lain untuk Indonesia.
Sung Kim menyebut, negaranya telah mendonasikan 8 juta dosis vaksin. Kemudian sudah tersalurkan 1.000 ventilator dan menyediakan 65 juta dolar AS untuk asistensi Covid-19 di Indonesia.
"Hadiah kali ini memiliki pesan utana bahwa di saat pandemi, kemitraan Amerika dan Indonesia tetap terjalin baik," ucapnya.
Menteri BUMN Eric Tohir mengungkapkan terima kasih atas bantuan ini. Dia telah membentuk yayasan BUMN yang akan mendatangkan bantuan untuk Covid-19 dari sektor swasta. "Yayasan ini bersifat independen," katanya.
Bantuan ini diangkut dengan pesawat Citilink. Ini merupakan penerbangan pertama Indonesia yang langsung dari Amerika ke Indonesia. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kesempatan yang sama mengungkapkan terima kasihnya kepada Citilink dan Angkasa Pura I.(tau/agf/lyn/ted)
Laporan: JPG (Jakarta)
