Menurut informasi yang didapatnya, banyak wisatawan yang menanyakan paket tur nonton perlombaan MotoGP. Ramainya permintaan itu pun tengah menjadi diskusi oleh pejabat terkait, meski belum tentu Mandalika kebagian jatah balapan musim depan.
Keberadaan sirkuit MotoGP di The Mandalika juga menjadi kebanggaan dan harapan warga setempat. Sabri, warga di Desa Adat Sade, misalnya, berharap sirkuit tersebut bisa menggenjot jumlah wisatawan yang datang. Apalagi, Sade nantinya menjadi satu jalur ke The Mandalika. ”Semoga nanti ramai,” katanya.
Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area III Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bulqis Chairina membenarkan bahwa MotoGP bisa menjadi daya tarik wisata. Tak hanya bagi mereka yang hobi dengan olahraga tersebut. Wisatawan umum juga turut antusias. ’’Ke depan sirkuit ini diharapkan tak hanya menarik ketika ada balapan, namun juga di luar itu. Untuk itu, ada peluang adanya paket tur melihat sirkuit MotoGP di The Mandalika,” katanya.
Lalu, bagaimana progresnya saat ini? Chief Strategic and Communication Officer Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Happy Harinto juga berharap proyek besar itu berjalan sesuai dengan keinginan semua pihak. Menurut dia, pembangunan jalan kawasan khusus (JKK) atau street circuit Mandalika terus dikebut. Targetnya pada 2021 selesai dan siap untuk digunakan balapan. Saat ini, pekerja tengah bersiap melakukan pengaspalan.
Di bulan ini, yang dikerjakan adalah pengaspalan di inner service road dan outer service road. Pada bulan sebelumnya, pengaspalan dilakukan di tikungan ke-10. Sirkuit ini ternyata punya 17 tikungan. Hampir dua kali lebih banyak dari yang disampaikan Desak sebelumnya.
Sirkuit ini memang memiliki konsep sirkuit jalan raya dengan panjang lintasan 4,31 kilometer. Maksud sirkuit jalan raya adalah lintasan ini nantinya digunakan untuk aktivitas masyarakat ketika tidak digunakan untuk kebut-kebutan balapan. Meski demikian, tetap harus sesuai dengan kualitas yang ditentukan Federation Internationale de Motocyclisme (FIM).