JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya segera dituntaskan. SBY bahkan sempat membanding kasus tersebut dengan kasus Bank Century yang ditanganinya pada 2008 silam.
Terkait itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD merespon santai desakan SBY itu. "Saya kira dorongan kita lebih kuat, daripada dorongan Pak SBY," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (28/1).
Kendati demikian Mahfud tidak menjelaskan maksud pernyataannya itu. Dia memilih langsung meninggalkan proses wawancara dengan awak media.
Diketahui, SBY mendesak digelar investigasi Jiwasraya. Itu untuk mengungkap ada atau tidaknya uang perusahaan asuransi pelat merah itu yang mengalir ke Pemilu 2019.
Menurut SBY, investigasi ini penting dilakukan untuk menjawab pertanyaan dan praduga kalangan masyarakat dalam kasus Jiwasraya yang tidak dapat membayar klaim polis sebesar Rp 12,4 triliun.
"Karena ini dicurigai ada yang mengalir ke tim sukses Pemilu 2019 yang lalu. Baik yang mengalir ke partai politik tertentu maupun tim kandidat presiden," ujar SBY dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin (27/1).
Presiden ke-6 asal Pacitan itu menambahkan, tuduhan tersebut persis dengan yang dialami dirinya ketika kasus bail-out Bank Century dulu. Karenanya, untuk membersihkan nama baik partai politik tertentu dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) penyelidikan tentang Jiwasraya patut dilakukan. “Biar gamblang, dan rakyat mendapatkan jawabannya,” katanya.
SBY meyakini, Presiden Jokowi tidak akan mengambil keuntungan dari Jiwasraya. Apalagi untuk kepentingan pemilu. Oleh karena itu SBY berpandangan kasus Jiwasraya ini perlu segera diungkap, sebelum melebar kemana-mana.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal