JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kemarin (26/12) melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur. Selain memastikan kelancaran angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Budi juga mengecek kesiapan Bandara Juanda yang direncanakan sebagai tempat karantina pekerja migran Indonesia (PMI). Pada kesempatan lain, Kementerian Kesehatan mengumumkan pertambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 varian omicron menjadi 46 kasus.
Penerbangan internasional khusus PMI di Bandara Juanda akan dibuka. Hal ini untuk mencegah terjadinya kepadatan penumpang kedatangan internasional di Bandara Soekarno Hatta. Kedatangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta perharinya mencapai 3.000 sampai 4.000 penumpang.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Pangdam, Kapolda, Sekda, dan unsur terkait lainnya. Kita akan menyiapkan di Juanda ini seperti apa yang dilakukan di Bandara Soetta," ucap Budi. Bandara Juanda dipilih karena 30 persen PMI berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan NTB.
Selain meninjau persiapan Bandara Juanda, Budi juga mengunjungi Terminal Purabaya, Pelabuhan Ketapang, dan Bandara Blimbingsari. Dia ingin melihat implementasi pengetatan protokol kesehatan. Budi mengapresiasi seluruh unsur terkait yang telah menyiapkan pos pelayanan vaksinasi dan tes antigen di Terminal Tipe A Purabaya.
Di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang juga telah tersedia pos pengamanan dan pelayanan vaksinasi serta tes antigen. "Penanganan mobilitas dan prokes di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang bisa menjadi contoh yang baik bagi daerah lainnya," katanya. Budi menambahkan, pengelolaan prokes di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang sangat menentukan pergerakan ke Jawa dan Bali. Menhub mengungkapkan, selama tiga bulan terakhir tidak ada penumpang yang dinyatakan positif di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.
Pada kesempatan lain Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menyebutkan adanya tambahan kasus terkonfirmasi Omicron sebanyak 27 kasus. Sebagian besar berasal dari para pelaku perjalanan internasional. Temuan didapatkan dari berasal dari hasil pemeriksaan genome sequancing oleh Badan Litbangkes. Salah satu kasus positif merupakan Tenaga Kesehatan di RSDC Wisma Atlet.
"Saat ini Sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso, "kata Nadia.
Dengan tambahan kasus ini, total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia sudah 46 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 16 Desember lalu. Kasus Omicron tersebut terdeteksi di saat para pelaku perjalanan internasional tiba di Indonesia dan menjalani karantina 10 hari.
Kementerian Kesehatan mencatat mayoritas kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan internasional atau imported case. Oleh karena itu, pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara diperketat seiring semakin meluasnya penyebaran varian Omicron.Nadia mengimbau masyarakat untuk menunda melakukan perjalanan ke luar negeri.(lyn/jpg)