JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Partai Nasdem terus bergerilya mencari calon-calon terbaik untuk diusung dalam Pemilu 2024. Bukan hanya calon presiden, calon-calon anggota legislatif juga menjadi tumpuan untuk mengumpulkan suara elektoral.
Effendy Choirie, ketua DPP yang juga tim Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem, menyatakan bahwa pihaknya sudah menganalisis peta persaingan menuju 2024. Harus diakui, party ID atau kedekatan warga dengan Partai Nasdem untuk dipilih tidak begitu bagus. Dalam berbagai survei, Nasdem hanya ada di kisaran 4–5 persen.
"Nasdem (untuk) suara partai masih kecil. Yang besar adalah suara caleg," ujar Gus Choi –sapaan akrab Effendy Choirie– kepada JPG. Dari pengalaman pemilu sebelumnya pun, kata Gus Choi, perolehan suara Partai Nasdem banyak dibantu suara caleg.
Karena itu, untuk memaksimalkan perolehan suara, pemilihan legislatif memainkan peran penting. "Karena itu, kami harus merekrut caleg yang bonafide, berkualitas," katanya. Dalam memilih caleg, ada sejumlah indikator. Mulai pendidikan hingga ketokohan. Meski diperhitungkan, dia menegaskan bahwa aspek "isi kantong" bukan hal yang utama.
Selain itu, lanjut Gus Choi, Nasdem akan berupaya mencari caleg dari kalangan milenial. Yaitu, mereka yang berusia 40 tahun ke bawah. Mengingat, salah satu segmentasi pemilih yang besar pada 2024 datang dari generasi muda. Dia cukup optimistis Nasdem bisa menggaet anak-anak muda. Apalagi, bappilu dipimpin langsung oleh Prananda Surya Paloh yang notabene juga pemuda. Usianya baru 33 tahun.
Pria asal Gresik itu mengungkapkan, dalam kampanye juga akan ada strategi lintas dapil. Caleg muda dengan popularitas atau ketokohan yang baik harus membantu di luar dapilnya. "Membantu dapil lain dalam konteks generasi milenial. Ketika jadi (terpilih, red) di Senayan, kan mewakili seluruh Indonesia," tuturnya.(far/c14/bay/jpg)
