JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa kebijakan Pemerintah yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menekan jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan arus balik Lebaran.
Setelah diumumkannya kebijakan itu, Sigit menyebut, setidaknya terdapat penurunan sekitar 13 persen jumlah pemudik yang melakukan perjalanan saat prediksi puncak arus balik saat ini.
"Upaya dari pemerintah dengan mengumumkan untuk menghindari atau memilih untuk tidak balik mudik di tanggal 24-25 April yang diprediksi menjadi puncak arus balik ini, kita lihat dari hasil rapat bahwa imbauan tersebut cukup berdampak. Karena di perhitungan tadi terjadi penurunan 13 persen, dari angka semula," kata Sigit dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).
Sigit mengatakan, dengan kebijakan itu, kekhawatiran soal melonjaknya volume kendaraan saat arus balik Lebaran 2023 dapat terhindarkan. Pasalnya, waktu kembali pemudik tidak dilakukan secara berbarengan atau di waktu yang sama.
"Sehingga puncak arus balik yang tentunya menjadi kekhawatiran kita, karena kalau 203 ribu semuanya turun, tentunya kondisi akan sangat padat, walaupun kita gunakan one way ataupun rekayasa lain tetap akan terjadi kemacetan," ujar Sigit.
Sigit menyebut, dengan dikeluarkannya strategi dan upaya Pemerintah terkait arus balik, masyarakat dapat terhindar dari potensi kemacetan yang terjadi.
"Sehingga pada saat balik ini pun masyarakat betul-betul bisa terlayani dan bisa kita hindarkan terjadinya crowded, kemacetan luar biasa. Yang tentunya akan mengganggu perjalanan masyarakat yang akan balik ke Jakarta," ucapnya.
Disisi lain, Sigit juga memastikan, personel Kepolisian telah melakukan upaya pengaturan terkait rest area yang sewaktu-waktu penuh, sehingga menyebabkan kemacetan.
"Yang jelas dari petugas sudah mengatur rest area mana yang masih diizinkan untuk dibuka. Namun juga akan ada kebijakan menutup rest area tersebut yang memang dirasa sudah padat untuk di alihkan ke rest area lain. Petugas di lapangan akan berikan petunjuk dan informasi. Sehingga masyarakat tidak kebingungan pada saat akan ambil keputusan untuk istirahat," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Eka G Putra