Imam Besar Istiqlal Berharap Syarifuddin Tippe Jadi Menhan

Nasional | Rabu, 25 September 2019 - 03:24 WIB

Imam Besar Istiqlal Berharap Syarifuddin Tippe Jadi Menhan
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar mengaku kagum dengan sosok pendiri sekaligus mantan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letnan Jenderal (purn) Syarifuddin Tippe. (DOK JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Bursa calon menteri pertahanan (Menhan) untuk Kabinet Kerja jilid II makin dinamis. Ada sejumlah nama yang sudah digadang-gadang untuk menggantikan Ryamizard Ryacudu.

Salah satunya adalah pendiri sekaligus mantan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letnan Jenderal (purn) Syarifuddin Tippe. Tentara bergelar profesor ini juga sangat dikenal di kalangan ulama.


Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar adalah salah satu ulama yang mengenal sosok lulusan Akmil 1975 itu. Ia sangat kagum dengan jenderal yang dikenal sebagai juru runding ulung untuk perdamaian Aceh tersebut.

"Saya kagum pada sosok Pak Syarifuddin Tippe. Ia terbukti berhasi operasi sadar rencong dan cinta meunasah. Cara beliau mendinginkan konflik di Aceh, dan itu memberikan kesan mendalam bagi orang Aceh," ujar Nasaruddin yang juga Ketua Umum Asosiasi Imam Seluruh Indonesia itu.

Mantan Direktur Bimas Islam Kementerian Agama ini juga menilai Syarifuddin Tippe merupakan figur yang layak diberikan amanah sebagai Menhan ke depan. Karena punya kontribusi yang konstruktif untuk kebhinekaan dan keindonesiaan.

"Dia bisa masuk ke lokasi konflik tanpa bawa senjata, dia disegani oleh masyarakat dan semua pihak di Aceh, termasuk GAM, karena dia bisa khutbah. Itu sesuatu yang luarbiasa," ujarnya.

Dalam berbagai kesempatan, Nasaruddin mengungkapkan bahwa Syarifuddin Tippe selalu bilang jika dirinya tidak pernah punya musuh. Bahkan jauh dari senjata. Karena semuanya dianggap sebagai saudara sebangsa dan setanah air.

Baginya siapa yang bisa memberikan kontribusi positif dan konstruktif kepada bangsa ini tentu layak untuk diberi amanah memimpin institusi kenegaraan. Karena harus bisa mengayomi semua elemen di negeri ini.

"Tidak perlu dipersoalkan etnik dan agamanya apa. Saya pikir itu sudah selesai," pungkasnya.


Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook